Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Analisis Kluster Karakteristik Pendidikan Indonesia Terhadap Negara Maju Dan Negara Sedang Berkembang Tahun 2009

30 November 2015   08:35 Diperbarui: 30 November 2015   09:48 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metode klaster hierarki memerlukan ukuran ketidakmiripan (dissimilarity) duv antar klaster yang dinyatakan dalam fungsi jarak (distance), seperti jarak Euclidean dan jarak mahalanobis. Ukuran ini digunakan agar objek yang telah masuk pada suatu klaster tidak masuk lagi ke klaster yang lain. Klaster-klaster dengan ukuran ketidakmiripan terkecil akan digabungkan menjadi klaster yang baru. Software yang digunakan untuk memudahkan melakukan analisis klaster ini adalah SPSS 16.0.

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik pendidikan di negara maju dan negara berkembang dapat dilihat dari berbagai aspek. Berdasarkan hasil analisis klaster, negara-negara yang menjadi sampel pada penelitian ini diklasterkan berdasarkan karakteristik yang sama. Karakteristik tersebut ditinjau dari rasio murid dan guru pada pendidikan dasar, rasio murid dan guru pada pendidikan lanjutan, persentase pengeluaran untuk pendidikan terhadap total pengeluaran pemerintah, persentase pengeluaran untuk pendidikan terhadap total PDB, dan angka kematian balita. Untuk mengetahui jarak dari ketidakmiripan antar negara berdasarkan karakteristik pendidikan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jarak antar Klaster

Jika jarak antar negara berdasarkan karateristik pendidikan tersebut kecil maka dapat dikelompokan ke dalam satu klaster. Sebaliknya, jika jarak antar negara tersebut besar maka dapat dibuat klaster sendiri secara terpisah. Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

 

Gambar 1.Dendogram

Gambar 1 merupakan dendogram yang dapat digunakan untuk melihat berapa jumlah klaster yang terbentuk. Dari hasil dendogram tersebut, negara-negara (Singapura, Malaysia, Indonesia, Amerika Serikat, Finlandia, Polandia, Afrika Selatan, Ethiopia, dan Afrika Tengah) dapat dikelompokan ke dalam lima klaster. Lima klaster tersebut sudah mampu menggambarkan perbedaan karakteristik pendidikan dari satu klaster dengan klaster yang lain.

 

Tabel 2. Keanggotaan Tiap Klaster

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun