Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - pendiri komunitas Seniman NU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis opini di lebih dari 100 media berkurasi. Sapa saya di Instagram: @Joko_Yuliyanto

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Naskah Monolog: Koin

18 Mei 2021   14:29 Diperbarui: 18 Mei 2021   14:47 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

"Jadi begini ma.... Nabi itu pernah menikah sembilan kali. Kemudian dalam kitab suci juga dijelaskan bahwa laki-laki punya hak nikah empat kali. Itu dari Tuhan lho ma..."

"Tidak. Pokoknya saya tidak sudi dimadu"

"Ma, kamu kan sering ikut pengajian. Bukankah surga bagi wanita itu tergantung rida dari suami? Menjadi istri yang menurut kepada imam. Itu istri calon penghuni surga ma..."

"Daripada melihat papa mesum dengan istri lain di rumah ini, mending aku sewa surga sendiri!"

Begitulah, sepertinya kaya, tapi miskin. Yang berjalan itu keinginan, waktu berhenti.

Setidakterhingganya uang yang kalian miliki, selama masih terus bernafsu memiliki sesuatu : berarti masih miskin. Jauh lebih miskin daripada pemulung yang selalu merasa cukup meski hanya makan nasi bungkus bertahun-tahun bersama istri dan kedua anaknya. Sejatinya, adanya orang miskin, karena uang adalah ukuran kekayaan.

Harta sudah, tahta sudah, wanita masih dalam proses! Godaan memang. Karena terlalu bernafsu mengejar mimpi, sampai lupa menjadi manusia.

Jangan bermimpi memiliki istri yang cantik jelita, jika ongkosmu masih ngutang ke tetangga. Sadar diri. Hidup memang pilihan, tapi juga harus waras bahwa pilihan orang lemah lebih sedikit daripada orang yang berduit dan tampan.

"Tapi cantik itu kan relatif?"

"Iya. Tapi jelek itu absolut - mutlak!"

SUARA JAM BERDETAK KENCANG!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun