Jika masih memaksa memilih, nanti akan terjebak pada garis takdir. Jika menolak memilih, maka aku akan mati. Biarlah esok menjadi misteri, kemarin menjadi kenangan, dan hari ini adalah kenikmatan karena memilih mimpi di masa depan.
Meskipun ketika sampai pada titik tertentu, kita tidak bisa kembali pada garis mula. Yakinlah bahwa dirimu tidak pernah ragu memutuskan pilihan. Hanya dua. Bahagia atau sengsara.
Kenapa pula koin ini ditulis 500 perak?! Katanya ini dibuat dari bahan emas, padahal dari almunium. Kalian mau saya kasih 5.000 untuk membuat seperti ini?
Jangan mengejar mimpi, capek! Tidurlah, barangkali malah bertemu.
"Ambil saja kembaliannya...."
"Terimakasih pak, semoga dilancarkan rezekinya. Dimudahkan segala pekerjaannya, dan dilapangkan akheratnya."
"Iya, iya. Saya sudah menjadi pejabat"
"Hanya orang tidak terhormat, yang minta dihormati orang lain"
"Begitulah kalau orang yang belum siap menjadi kaya, tapi dipaksa untuk punya banyak uang"
"Hei! Kalau buta jangan membela. Kalau bodoh jangan membantah"
Hahaha. Sepeti hujan, dia selalu memberi dan tidak pernah meminta. Namun seringkali ia dibenci. Ketika kamu sudah kaya, maka segala apapun bisa dilakukan. Sekolah? Sedekah? Beli tanah? Rumah? Menikah?