Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Surat Terbuka untuk KBBI: Oto- dan Auto-

12 April 2021   16:30 Diperbarui: 24 April 2021   11:56 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SELAMAT MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN 1442 H.

Yang Mulia KBBI,
Saya salah seorang pemerhati setia bahasa persatuan bangsa kita, bahasa Indonesia. Salam salut dan hormat saya atas perjuangan Anda yang tak kenal lelah dalam memberikan pendidikan kata kepada pengguna maupun peminat bahasa Indonesia, dan Anda sendiri, menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, yang menurut istilah saya bergerak seperti cahaya (saya agak bergaya hiperbolik, karena laju cahaya adalah 299.792.458 m/det).

Terlebih dulu tolong titipkan salam saya untuk para bidan Anda di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Bagi saya, Anda dan merekalah para pahlawan tanpa jasa dan tak kasat mata, yang di zaman daring ini bahkan menjadi guru dari para guru.

Saya adalah seorang pria pentagenarian (kata ini belum saya temukan dalam diri Anda), dan dengan demikian sudah cukup banyak makan asam garam, sudah banyak memanfaatkan kata, tapi masih terus belajar dari Anda, sang samudera kata-kata, yang saya identikkan dengan samudera yang dimaksud dalam Mitologi Hindu, yakni Samudra Manthana (Sanskerta: समुद्रमन्थन, pengadukan samudera susu), yang di dalamnya banyak tarik-menarik kekuatan dan kepentingan yang tak ada hentinya namun menghasilkan diri Anda apa adanya sekarang.

Sejak 2 April 2021 saya menayangkan banyak artikel di Kompasiana. Kompasiana ini instrumental bagi pekerjaan Anda (Anda sudah mendefinisikan kata ini tetapi belum mencakup makna alternatif yang terdapat dalam Kamus Merriam- Webster, serving as a crucial means, agent, or tool/berfungsi sebagai sarana, agen, atau alat penting).

Sebelum kita ke pokok persoalan dalam judul Surat Terbuka ini, saya ingin menyampaikan beberapa informasi terkait bahasa Indonesia, yang mudah-mudahan bisa menyumbang secawan air samudera ke dalam samudera Anda sendiri, dari artikel-artikel yang sudah saya tulis:
1. Yuk, Minum Kofi (ket.: bukan kopi).
2. Polonia dan Helvetia.
3. Apoteker (Bilingual).
Di sini saya mengusulkan penggunaan singkatan Apt. alih-alih apt.
4. ph, f, dan v: Diskusi Bahasa dengan Putriku yang Mulai Jadi Pemerhati.
5. Seni Membaca.
6. Reminisensi, Mengunjungi Universitas Harvard dan Memberikan Pembelajaran kepada Seorang Mahasiswi tentang Kearifan Indonesia.
Di sini saya memperkenalkan pepatah Minang, Alam Takambang Jadi Guru, kepada seorang mahasiswi di Universitas Harvard.
7. Relativitas Posisi Kata dalam Bahasa Indonesia.
8. Pojok Koin Johan Japardi, Bagian 1 (Bilingual).
Di sini saya memperkenalkan kata koin (menciptakan kata atau istilah baru).
9. Telusur Etimologi Kata "Sentiong" dan "Kwitang."
10. Mengulik Kata "Cina" yang Salah Kaprah (Seharusnya: "China").
Saya mengusulkan agar kebiasaan menggunakan kata "Cina" (Jurchen, Manchu) segera diganti menjadi "China." Lafal bahasa Indonesialah yang membantu saya dalam mengoreksi kata ini.
11. Tiada Lagi Kacang Goreng Pertama, yang Ada Tinggal Narasi (Baca: Salah Kaprah).
Di sini saya mengusulkan agar kata "narasi" segera diganti dengan "naratif." Anda sendiri tampaknya tidak memberikan pembedaan yang tegas pada makna kedua kata ini.
12. Kebelumtahuan yang Dipamer-pamerkan.
Bagi saya, ini adalah salah sebuah karya monumental pribadi yang dalam hal ini sarat pembelajaran untuk orang-orang tertentu yang meremehkan bahasa Indonesia.
13. Rebus (Bukan Rebus).
e dalam kata judul adalah e taling.
14. Koreksi dan Keterangan Tambahan atas "Mengais-ngais China di Sunda."
Artikel ini adalah persembahan saya untuk pak Remy Sylado.
15. Timur Itu Luhur, Berbanggalah.
Di sini saya meluruskan salah sebuah makna "disorientasi."
16. Cara Baca Kanji Berdasarkan Komparasi dengan Dialek Hokkien.
Ini tentang buku tulisan saya.
17. Kartini-kartini yang Tersembunyi (atau Disembunyikan?)
Ini artikel saya untuk mengomemorasi Ibu Kartini.
18. Logika Belajar Apa Saja.
Di sini saya memperkenalkan pepatah Indonesia yang diperluas menjadi Sambil menyelam minum air tangkap ikan cari mutiara cabut rumput laut dan lain-lain, tapi tidak tenggelam! (bersama kakanda Prof. Apt. Dra. Azizah Nasution, M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
19. Bah! Bah! Bah! Menamakan Makanan Saja Kok Takut?
Di sini saya mengupas tentang ketakutan (kepenakutan) orang Barat tertentu dalam menamakan makanannya, dan di sini saya katakan: Sungguh, Indonesia Pemberani!
20. Terasi: Di Balik Bau Tajam dan Sejarah Kata yang Belum Sempat Masuk Kamus Inggris.
Di sini saya memaparkan tentang terasi dari aspek bahasa, kuliner, dan kimia.
21. Tabrakan Antar Sesama Konsonan Bahasa Indonesia.

Saya batasi jumlah artikel di atas pada bilangan 21 (duapuluh satu) saja, sesuai tanggal lahir Ibu Kartini. Artikel-artikel lain bisa diakses pada laman Kompasiana saya: Johan Japardi.

Sekarang saya sampaikan tentang awalan oto- dan auto-
Awalan "oto" sudah lama masuk ke dalam bahasa Indonesia, diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna "dengan sendirinya." 

Saya menemukan seorang pengguna istilah yang dengan keliru menyamakan "oto" dengan "otomatis," padahal makna "otomatis" adalah bertindak dengan sendirinya, "oto" hanyalah sebuah awalan. 

Timbul juga kerancuan dari bahasa Inggris yang menyingkat kata "automobile" menjadi awalannya saja, "auto," sedangkan bahasa Indonesia malah menghilangkan awalan ini menjadi "mobil" saja (dulu: "oto"). Sungguh indah dinamika berbahasa itu!

Selain kerisauan yang saya tuangkan dalam ph, f, dan v: Diskusi Bahasa dengan Putriku yang Mulai Jadi Pemerhati yang pada intinya menyebutkan bahwa:

Saya amati bahwa dalam mengadopsi bahasa asing untuk bidang-bidang non-bahasa, dalam hal ini sains, setidaknya ada dua ketidaksesuaian yang diakibatkan oleh:
1. Pakar bahasa tidak memahami istilah-istilah saintifik.
2. Pakar sains tidak memperdalam bahasa.

Ada juga kerisauan saya terkait kekeliruan dalam mengadaptasi awalan "auto" menjadi "oto," karena beradu kebo (istilah zaman now untuk "bertabrakan") dengan "oto" dalam bahasa Inggris sendiri, yang bermakna "berkaitan dengan telinga," contoh: ototoxic (ototoksik, toksik terhadap telinga), otolaryngologist (spesialis telinga hidung tenggorokan/THT), dll. Adu kebo ini terjadi di antara sebuah fonem tunggal dengan fonem berganda yang dijadikan tunggal.

Jadi, menurut saya, hanya seorang bahasawan saintis atau saintis bahasawanlah yang punya kejelian untuk menyadari dan merasakan adanya kerancuan ini. Jalan keluar untuk mengatasi kerancuan ini sudah barang tentu harus menggunakan bulat-bulat awalan "auto," tanpa dikurangi sehuruf pun.

Di sinilah masuk hasil kreativitas adik-adik milenial yang membuat awalan "auto" menjadi sangat produktif dan mengoin begitu banyak kata baru, di antaranya, yang sempat menjadi viral, "auto ngakak." Saya sangat menghargai kreativitas ini, sekaligus menyarankan kepada adik-adikku ini untuk menggunakan istilah dalam bentuk yang benar (autongakak).

Saya sudah berusaha keras untuk seakurat dan sepresisi mungkin dalam menuliskan surat ini, namun saya yakin masih ada kekurangannya, sekecil apa pun itu. Tak ada gading yang tak retak.

Seperti diuraikan di atas, zaman sudah banyak berubah dan saya tidak bisa menghindarkan diri dari penggunaan bahasa kolokuial, bahkan vernakular, dalam tulisan saya ini.

Sebagai penutup, saya menampilkan ucapan dari guru matematika SMP saya, almarhumah Bu Fatima (dalam bahasa Tanjungbalai Asahan):
Bumi baputar
Musim baganti
Zaman beredar

Tembusan:
1. Yth. Ibunda R.A. Kartini.
2. Atokanda Mr. Yap Chenghuat.
3. Omanda Anton Moeliono, et.al.
4. Sahabatanda Syamsul Rizal (Tok Laut).
5. Putrinda Putri Natalia Japardi, apple of daddy's eye.

Jonggol, 12 April 2021
Hormat saya,

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun