Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Telusur Etimologi Kata "Sentiong" dan "Kwitang"

4 April 2021   04:30 Diperbarui: 24 April 2021   08:00 2364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata sentiong dalam bahasa Mandarin disebut 深重 shenzhong, yang terdiri dari kata 深 shen yang bermakna dalam, dan 重 zhong yang bermakna berat, dan gabungan kedua kata ini bermakna sangat serius, kuburan, atau mendalam (kamus Pablo CEDICT).

Dalam dialek Hokkien, shenzhong disebut chimtiong dengan makna sangat serius atau mendalam. Untuk kuburan sendiri dialek Hokkien menggunakan kata 墓 bo dengan variasi bong (Kamus Minnan-Inggris-Minnan Mary Knoll) yang dalam bahasa Mandarin disebut mu dan bahasa Jepang haka. 

Chimtiong diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia menjadi sentiong. Dalam KBBI kata sentiong didefinisikan sebagai pekuburan China, sedangkan bong selain pekuburan China, juga bemakna tanah pekuburan keluarga, alat untuk mengisap atau mengonsumsi psikotropika (khususnya sabu-sabu), orang yang pekerjaannya mengkhitan (menyunat), atau dukun sunat. 

Dalam bahasa Jawa, bong bermakna bakar, makam China, atau tukang khitan  dengan contoh penggunaan dalam lagu Wong Urip karya Koes Plus pada 1976.

Kata kwitang sendiri tidak saya temukan dalam KBBI, dan ternyata, menurut Wikipedia berbahasa Inggris, kwitang adalah dialek 漳州 Zhangzhou (Hokkien: Changchiu) untuk 廣東/广东 Guangdong (Hokkien: Kng Tang). Dialek Zhangzhou ini digunakan di selatan provinsi Fujian.

Dari dialek Zhangzhou ini jugalah  asal nama lama tempat-tempat dalam bahasa Inggris, antara lain Amoy (dari kata emui, sekarang disebut Xiamen) dan Quemoy (dari kata kimmui, sekarang disebut Kinmen).

Jonggol, 11 Maret 2021

Johan Japardi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun