Saya melihat para guru yang kemarin berkata "nggak kebayang Koding dan KA", hari ini sudah membuat karakter di layar berjalan dan berbicara. Masya Allah Banget!
Refleksi Hari Kedua
Koding tidak harus dimulai dari baris kode. Ia bisa dimulai dari gerakan sederhana, dari simulasi robot, dari urutan instruksi fisik. Tapi ketika semua itu diterjemahkan ke dunia digital, terjadilah transisi yang utuh.
Hari ini, para guru tidak hanya belajar Scratch. Mereka sedang belajar menyusun logika, menyampaikan perintah, dan membangun narasi... dengan cara yang menyenangkan.
Dan ternyata, kesan itu membekas.
Salah satu peserta yang sedang hamil bahkan bercanda,
"Kalau anak saya laki-laki, saya kasih nama Ahmad Koding. Kalau perempuan... Siti AI aja, Prof."
Seketika ruangan pecah tawa. Tapi di balik canda itu, saya tahu: pelatihan ini telah menyentuh lebih dari sekadar kurikulum.
Ia menyentuh makna... bahwa teknologi bisa kita ajak tersenyum bersama kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI