Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Cermat Mengonsumsi Komodifikasi Konten Media

3 November 2021   01:50 Diperbarui: 6 November 2021   17:00 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mencari informasi lewat media sosial. (sumber: businessinsider.com via kompas.com)

Ini sejalan dengan laju perekonomian global di mana pers atau media massa modern ikut memosisikan diri menjadi lembaga ekonomi. Motif ekonomi yang profit oriented merupakan faktor penting dalam mendukung kelangsungan industri media, pembentukan struktur sampai agen-agennya.

Nah dalam eksekusinya, topik-topik yang ditonjolkan melalui konten media dipilih yang memiliki nilai jual (selling topic) dan telah menjadi bagian integral bagi media massa untuk menambah peningkatan tiras maupun rating.

Dalam praktiknya, tidak hanya straight news atau hard news yang ditampilkan media, tetapi pemberitaan konflik dan kekerasan, kelaparan, kemiskinan, bencana, hingga sepak terjang dan kehidupan selebriti dikembangkan oleh awak media untuk tujuan komersial.

Terhadap peristiwa tertentu yang telah di-setting sedemikian rupa, termasuk dalam bentuk berita kisah atau features dengan penonjolan aspek tertentu bermaksud agar menarik perhatian khalayak sekaligus meningkatkan rating dan iklan yang muaranya demi perolehan profit bagi penyelenggara atau pemilik industri media.

Pada tataran inilah secara mikro sesungguhnya media telah melakukan apa yang dinamakan komodiikasi.

Menurut Vincent Mosco (1996), Commodification: the process of transforming use values into exchange values. Atau: "Komodifikasi sebagai proses transformasi barang dan jasa beserta nilai gunanya menjadi suatu komoditas yang mempunyai nilai tukar.

Karenanya, produk media berupa konten (informasi dan hiburan) memang tidak dapat diukur seperti barang bergerak dalam ukuran ekonomi konvensional. 

Namun aspek tangibility-nya akan relatif berbeda dengan 'barang' dan jasa lain. Sehingga produk media menjadikan barang dagangan yang dapat dipertukarkan dan mempunyai nilai ekonomis.

Dalam perspektif ekonomi politik media hal ini dapat dipahami, mengingat pergeseran fungsi media yang telah mengindustri maka media berkecenderungan melakukan market-driven journalism. 

Dalam pengartian bahwa pengelolaan segala bentuk informasi atau konten tidak hanya sekadar masalah politik media, tetapi menyangkut pula model kapitalisme industri, struktur ekonomi menjadi penting karena media telah menjadi bagian dari industri bisnis sehingga produk media dikemas untuk menarik perhatian khalayak dalam skala massal.

Itu pula sebabnya, tidaklah perlu heran di era reformasi seiring dengan kebebasan informasi bersamaan era global ditandai pasar bebas yang kini tengah melanda lingkungan kita- bilamana dalam bermedia atau mengonsumsi konten media menemui komodifikasi sebagai langkah strategi maupun taktik untuk memikat atensi khalayaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun