Seruan untaian derita menjerit kembali di sudut malam
Mengoyak yang telah tersisa dengan susah payah
Luka beriringan lagi dalam sajak ini
Tidakkah aku bosan menorehkanya?
Jawabannya adalah tidak
Aku terbiasa beriringan dalam baluran luka
Menggila oleh kegelapan
Dan tersiksa oleh bayangan lalu yang mencekamÂ
Lelahkah aku begini?
Jawabannya sekali lagi adalah tidak
Lambat laun suara merdu iringi tidurku
Memulaskan pikiran sejenak
Jutaan kali terbalur luka tapi aku tetap bersedia lelap lama
Aku lelah dan penat rasanya
Seakan sudah terbiasa dengan kedatangannya
Aku terlelap lagi.. Dalam euforia mimpi
Bukan lagi tangis hingga aku terjaga
Sampai saat ini aku mampu terlelap dalam luka
Tidak sedikitpun kuhirau lagi
Hiruk-pikuk sengsara yang datang tiba-tiba
Aku bisa tenang dalam baluran luka
Entahlah mengapa, aku tetap ingin lelap dan tak pernah terjaga
Djember, Februari 2019Â
Dalam titik terendah dan terhina