Luka TersayangBersabarlah sejenakBeristirahatlah sekejapBiarkan duniamu berputar tak karuanBersama malam yang semakin larutMenyambut pagi ditengah rem
Ribuan serdadu mengepung kuBetapa besar rasa benci ku pada muHingga ku tak mampu menghapus jejak muSendu tiupan angin berlalu sisakan serpihan serpiha
DokpriRasa manis terlempar irama merengang terdengar samarNyaring kicau burung camar mengema dibalik tirai kamarPada kehampaan tirani yg ku hakimi tel
Barangkali kau merasa pilu beberapa hari ini tak kau jumpai kalimat-kalimat sajak yg merdu yang sengaja ku letakan di halaman muKarena kata-kata yang
Usai sudah rangkaian rasa yg ku pertahankan..Pupus sudah penantian yg ku tunggu di telaga pelabuhanSementara apa yg harus ku lakukan....!Luka harus ku
Setelah malam akan ada pagi yang menyinari basah tangis kuDi antara luka-luka yang mengebuKatakan,bila cinta itu kebahagiaanTapi kenapa harus mengobar
Seruan untaian derita menjerit kembali di sudut malamMengoyak yang telah tersisa dengan susah payahLuka beriringan lagi dalam sajak iniTidakkah aku bo
namaku Megatinggal di selangkang kotarumahku gelapdinding-dindingnya sangat sederhanatatkala musim hujan tibanyamuk-nyamuk kota sembunyimereka menyiba
Kau hanya melukiskan cinta untuk ku di atas air yang hanyut bersama kepergian mu.. Dan kau lukiskan luka hati ku di atas batu yang mudah hilang semud
Masih ingkatkah Chinta.. Inilah janji ku dulu ketika kita masih berjalan bersama.. Menguatkan fundasi menjalankan amanah adalah salah satu tujuan ki
Ku liris taubat nasuhaa.. Akan perbuatan yg ku lakukan dunia.. Air mata hina telah membawa ku dalam siksa api neraka... * DI HAMPARAN SUJUD KU *
Ku rilis puisi ini ketika mata ku tak kuat lagi menanan tangis Aku menulis ini ketika mulut ku tak mampu lagi berkeluh Sebagai mana aku menggingat
Aku mencintai sesosok orang yg jauh di negeri sebrang.. Hari demi hari kami lalui dengan penuh kasih sayang.. Aku sangat mencintainya begitu juga
Sekian lama aku jalani penantian cinta ini Dengan cukup dengan kesabaran hati Aku mencintai dia bagai karang yg terhempas badai.. Kokoh tak akan
Usai sudah rangkaian rasa yg ku pertahankan.. Pupus sudah penantian yg ku tunggu di telaga pelabuhan.. Sementara apa yg bisa harus ku lakukan....!
Gimana ku bisa mengikhlaskan semua ini.. Sementara DIA menikah dengan orang yg dulu DIA bersumpah tak akan menikahinya.. Sungguh menyakitkan...!
Sakit yg telah menjalar dalam jiwa ku benar-benar mengahancurkan hidup ku.. Gimana mungkin aku mampu berdiri Sementara penantian hati yg selama ini
Aku digrogoti... Bukan belatung. Tapi rindu yang makin menggantung di setiap sisi tubuh... Basah..... Iya, tak kunjung mengering. Bukan luka tapi
Inilah rilisan penantian kami yg telah terhempas dusta Ketika penantian hanyalah kerudung pelampiasan belaka... "KETIKA CINTA BERMADAH DUSTA" K
Aroma janji luruh di jiwa mu berbalut senja pada hening nyanyian bumi Rembulan masih berkelana sendiri Ku lafaskan kerisik daun-daun jati bernyanyi