"Atas nama Billa bukan ya pak?" tanya Intan pada supir tersebut dari balik jendela mobil yang terbuka. Supir tersebut tidak berucap apapun dan hanya mengangguk sembari membuka kunci otomatis pintu mobilnya.Â
Intan dan Billa yang memang sudah lelah, akhirnya memutuskan untuk naik taksi tersebut. Setelah beberapa saat mereka terdiam, Intan yang tepat duduk disamping Billa tiba-tiba saja mengirimkan pesanÂ
Eh kecium bau aneh ga?
Bau? Bau apaan?Â
Bau sesuatu tapi aku lupa namanya!Â
kamu ga nyium?
Dan selang beberapa detik setelah Intan bertanya hal tersebut, tiba-tiba saja sang sopir melirikan matanya dengan tajam kearah Billa lewat spion yang menggantung diatas dashboard mobil. Billa yang dilirik tajam oleh sang sopir lantas menjadi gugup dan mulai duduk dengan tegak.Â
"Bapak sudah dapat berapa orderan malam ini pak?" Billa iseng bertanya untuk menghilangkan ketakutannya tersebut, tetapi supir tersebut hanya memalingkan wajahnya dan tetap terdiam.Â
Billa pun melirik Intan dan melihat jika sahabatnya sedang memejamkan matanya. Billa pun lantas menyender ke kursi dan mulai ikut memejamkan matanya, akan tetapi tiba-tiba Billa mencium bau yang sangat menyengat yang membuatnya tidak bisa beristirahat dan merinding. Billa pun mulai mengetikkan pesan ke Intan yang masih memejamkan matanya tetapi tetap menggenggam hp nya.Â
Aku menciumnyaÂ
Bau ini aku sangat mengenalnyaÂ