Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer

Penggemar content manajemen, pengembangan diri, dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Meniti Jalanan Setapak 46

24 Juli 2025   14:53 Diperbarui: 24 Juli 2025   14:53 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Ki Ranu berhenti sejenak memperhatikan Ki Datok yang mendengarkan ucapannya sambil manggut-manggut. Ki Ranu lalu melanjutkan pembicaraan.

"Demi menambah kekuatan, Tuan Sriram menyewa dua pengawal yang bisa diikutkan dalam kelompok Ki Datok. Lalu dalam hal strategi penyergapan, kami akan mengikuti apa yang diperintahkan Ki Datok," Ki Ranu melanjutkan penjelasannya lalu memperkenalkan dua pengawal upahan yang pagi itu datang bersamanya.

Ki Datok lalu memperhatikan dua pengawal upahan yang dibawa Ki Ranu. Penampilan keduanya meyakinkan Ki Datok.

"Bagus, bagus, bagus. Dengan demikian secara keseluruhan jumlah kita lebih banyak dari mereka. Rasanya peluang kita untuk meringkus gerombolan ini sangatlah besar," Ki Datok memunculkan senyum kepuasan di wajahnya. Bagaimana tidak, setelah sekian lama memburu gerombolan perampok yang satu ini, baru di momen sekaranglah peluang keberhasilannya sangat besar.

"Oh iya, bagaimana dengan bocah yang bertemu Ki Sriram kemarin? Bocah yang melaporkan rencana penyerangan ini," Ki Datok bertanya.

"Anak itu bernama Widura, Ki Datok," sahut Ki Ranu. "Pagi ini baru saja ia pulang ke desanya, Desa Ngalam."

"Oh begitu," ujar Ki Datok. "Saya sebenarnya ingin bertemu anak itu. Kalau penyergapan ini sukses, andil bocah itu sangatlah penting dalam urusan ini."

Ki Datok ingin secara langsung menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada Widura. Bila Widura belum kembali pulang, Ki Datok pasti akan mendatangi bocah itu. Namun situasi saat ini tidak memungkinkan dan ia juga harus memimpin persiapan penyergapan untuk nanti malam.

Terdapat tiga pihak yang terlibat dalam kelompok kecil yang dipimpin Ki Datok. Tiga pihak itu adalah prajurit kadipaten, para pengawal yang dipekerjakan Ki Sriram, dan penduduk desa. Sebagai pihak yang paling terlibat, para prajurit dan para pengawal disiapkan di lingkaran terdalam. Para penduduk mendapat tugas di lingkaran di luar pagar rumah Ki Sriram.

Di saat Ki Datok mengatur orang-orang yang berada di bawah komandonya, Ki Sriram baru memulai perjalanannya. Ia bersama dua pengawal masing-masing mengendarai kuda. Selain tiga kuda yang ditumpangi, rombongan ini juga membawa seekor kuda yang khusus membawa barang. Karena rencana awalnya keberangkatan Ki Sriram hanyalah pengecoh, maka peti kecil yang dibawa oleh kuda beban sebenarnya tidak berisi perhiasan yang harusnya diantar oleh Ki Sriram.

Nantinya, ketika Ki Sriram dan rombongan telah melewati dua atau tiga desa, mereka akan berhenti di desa itu. Mereka lalu beristirahat menunggu waktu yang tepat untuk kembali pulang sehingga mereka bisa kembali ke Desa Merak dan sampai di malam hari. Dengan begitu tenaga mereka bisa digunakan untuk membantu mengatasi gerombolan perampok yang nanti malam akan menyerbu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun