PERIHAL DUKA
Sudah terlalu lama
Dibalut luka tanpa jeda
Sesungguhnya tak sesederhana ini
Jujur, ada rasa benci
Emosi tak kunjung tuntas
Kian hari semakin berbalas
Gebu-gebu pilu
Segudang tanya tak tentu
Sampai aku tulis rasaku sendiri
Meski tahu, hanya sunyi yang mengerti
Di pagi ini ...
Langit dan mentari saling dengki
Mendung yang bercerita
Deras hujan lewati mata
Tetes-tetes kenangan berjatuhan
Basah di pelupuk paling nian
Sebait puisi cemas
Sebuah nama bertempias
Mengoyak hati ...
Duka tempo hari menggenang kembali
Baca juga: Bukan Sekadar Tentang Duka
Sumedang, 26 November 2022
Baca juga: Cinta yang Memilih Membelakangi
Baca juga: Ketika Derita Tak Dihiraukan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!