"Are you going to Chennai?" tanya saya ke bapak tadi.
Bukan saya, dia, kata bapak itu menunjuk si pemuda. Pemuda Tamil berwajah datar itu memandang saya, tak bisa bahasa Inggris sepatah pun.Â
Bapak itu menyarankan kami pergi ke Gate 28.
Lalu saya ke Gate 28. Si gadis dan pemuda Tamil mengikuti dari belakang. Mereka tidak berbahasa Inggris sedikit pun. Bungkam seribu basa.
"This flight was just boarded," kata petugas Gate 28, melihat boarding pass saya.
"How come? I did not hear you change the Gate and I did not hear you announce names while you're boarding," kata saya.
Lalu petugas mengarahkan kami pergi ke Loket 12, di Loket Cek-in pertama tadi. Di sana petugas akan membantu, katanya.
Kami bertiga  ke sana. Berjalan cukup jauh, melewati lorong dan eskalator.Â
Di Loket 12, kami diminta uang untuk membayar keterlambatan sebesar 4000 rupee. Kami tidak mau bayar lagi, kami harus terbang ke Chennai malam ini juga, kata saya.Â
Hampir 30 menit saya dan petugas berargumentasi, akhirnya mereka memberi kami boarding pass yang baru, untuk berangkat ke Chennai, malam itu juga, dengan penerbangan berikutnya.Â
Sangat bersyukur. Si pemuda Tamil berwajah datar, mengangguk kepada saya, mengucapkan terima kasih dengan caranya. Dan si gadis, menyentuh lengan saya, tersenyum. Kami bertiga menjadi dekat meski tidak saling berbicara.