Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Artaban, Kisah Orang Majus yang Lain [1]

6 Desember 2022   06:22 Diperbarui: 6 Desember 2022   06:42 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Anda tahu kisah Tiga Orang Majus dari Timur, dan bagaimana mereka berjalan dari tempat yang jauh untuk mempersembahkan hadiah mereka di sebuah palungan sederhana di kota Betlehem. Kamu pasti belum pernah mendengar kisah Orang Majus yang Lain, yang juga sama melihat bintang terang itu, dan mengikuti arahnya, tetapi tidak sampai tiba di hadapan bayi kecil Yesus, seperti saudara-saduaranya yang lain. Mulai dari keinginan terbesar peziarah keempat ini, bagaimana  kisahnya ditolak, namun penyangkalannya berhasil, dan dari banyak perjalanan dan percobaan jiwanya, perjalanan jauhnya untuk mencari, jalan asing yang dia temukan. Seseorang yang dia lihat---saya dapat katakan bahwa fragmen-fragmen kisahnya sudah saya dengar di Lorong Mimpi-Mimpi, dalam kerajaan Hati Manusia. 

Keterangan pengarang:

Henry Jackson van Dyke Jr. (1852 -- 1933) adalah pengarang berkebangsaan Amerika. Ia juga seorang pendidik dan pendeta. Ayahnya pelopor anti perbudakan. Keluarganya dari Belanda beremigrasi ke Amerika. 

Henry seorang profesor dalam bidang sastra Inggris di Universitas Princeton. Helen Keller adalah temannya. Karyanya yang paling terkenal adalah The Other Wise Man (1896) dan Pohon Natal Pertama (1897). Setelah itu ia menelurkan banyak karya bertema religi, selain puisi, hymne, dan esai. Dia menulis lirik lagu "Joyful, Joyful We Adore Thee" (1907) dan Ode to Joy dari Beethoven. Puisinya yang paling terkenal adalah Waktu (1904), yang dibacakan pada saat pemakaman Putri Diana tahun 1997 

Waktu 

Terlalu lambat bagi mereka yang Menunggu

Terlalu cepat bagi mereka yang Takut

Terlalu lama bagi mereka yang Berduka

Terlalu pendek bagi mereka yang Bersuka

Tetapi bagi mereka yang Mencintai

Waktu itu cukup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun