Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Naftali [3]

4 Oktober 2022   23:00 Diperbarui: 4 Oktober 2022   23:02 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Hotel?"

"Thiru, kita sudah sepakat, di negaraku, saya yang mengatur," sergahku cepat. 

"Ya, ya, baiklah. Saya ngerti. Hotel apa?"

"Hyatt," jawabku pelan.

Thiru diam. Hening sekian waktu, sampai akhirnya ia tidak tahan lagi. 

"Maksudku tidak seboros ini, Sweetheart. Kamu tahu, sedikitnya kamu harus membayar seratus dolar semalam di situ, bukan? Itu harga yang mahal buat saya untuk sebuah liburan. Saya beberapa kali ditugaskan ke luar negeri, bahkan hotel yang saya pesan sendiri atas tanggungan perusahaan, saya pilih yang standar, kecuali kantor sudah booking. Saya tak biasa menghambur-hamburkan uang.

Kamu sudah menghitung saya mengatakan itu ratusan kali, bukan? Saya pernah hidup susah untuk waktu lama. Saya bisa seperti sekarang ini karena saya berhemat. Karena itu saya tak bisa menerima pemborosan macam ini. 

Kalau orang kaya menghabiskan uangnya di hotel berbintang, silakan. Tapi bukan saya. Saya bekerja keras dengan tangan saya dan tidak sanggup membayar uang sebanyak itu untuk semalam. Kalaupun saya punya uang, tak akan saya lakukan. Banyak hal lain yang kita perlukan tiap hari."

Perasaanku menyendu. "Besok kita bisa pindah ke hotel lain." 

"Dan kamu pesan satu kamar untuk kita berdua, bukan?"

Kali ini rasanya ingin kuterobos lapisan langit ketujuh dan menghilang di sana semalaman. Aku kelu. Thiru menunggu. Aku membuang pandang cemas ke luar jendela, berharap sebuah pertolongan muncul di sana serupa kilatan hint ketika bermain game San Francisco Big City.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun