Mohon tunggu...
Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Camping Adventure Family Joglosemar Jaya: Kompak Sampai Akhir

24 Juli 2025   10:16 Diperbarui: 27 Juli 2025   12:26 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menuju panggung utama (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Tapi istimewa nya, mereka tidak keberatan untuk menjeda aktivitas membongkar tenda dan menuju panggung utama untuk berfoto bersama. Sungguh kebersamaan yang luar biasa. Kami sungguh-sungguh mohon maaf yang sebesar-besarnya karena pamit duluan.

Menunggu sesi foto bersama (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Menunggu sesi foto bersama (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Akhirnya dengan senang hati kita ikut seru-seruan berpose sebagai dokumentasi dan kenangan Camping Selapanan CAF Joglosemar Jaya.

Semua berkumpul untuk berfoto. Tak lupa drone dikerahkan agar semua bisa berfoto.

Merekam Cerita, Membangun Memori: Pentingnya Dokumentasi

Berfoto bersama untuk dokumentasi tentunya lebih dari sekadar jepretan foto dan rekaman video. Dokumentasi sangat bermanfaat untuk:

1. Mengabadikan Kenangan
Mengabadikan kenangan adalah tindakan yang sangat personal dan emosional. Ini bukan sekadar memegang kamera, melainkan tentang menangkap esensi dari setiap momen.

2. Penyimpan Jejak Emosional

Foto dan video adalah mesin waktu. Mereka membawa kita kembali ke perasaan saat itu, kehangatan saat berbagi cerita di tenda, decak kagum saat melihat pemandangan alam, atau kebahagiaan saat memenangkan permainan. Jejak visual ini menjadi pengingat yang kuat akan betapa berharganya momen kebersamaan tersebut.

3. Membangun Kisah Keluarga

Album foto atau video kompilasi dari setiap acara camping komunitas menjadi sebuah kronik atau kisah petualangan keluarga. Anak-anak yang kini tumbuh dewasa bisa melihat kembali perjalanan mereka, sementara orang tua bisa mengenang setiap tahapan perkembangan buah hati mereka di tengah alam. Ini adalah aset berharga yang menceritakan sebuah narasi unik dari komunitas itu sendiri.

4. Merawat Ikatan Antargenerasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun