Siang yang mendung, membuatku ingin menikmati makan siang dengan menu tak berkuah. Kebetulan hari ini aku tak berselera untuk masak sendiri di rumah. Maklum cuma sendiri. Ayah piknik dan healing bersama grup emak-emak, dan aku diperbolehkan piknik sendiri.
Pilihan ku jatuh pada wisata kuliner. Tadi pagi sudah sarapan pecel pincuk murah meriah. Lain kali nanti mungkin aku review juga.
Rasanya malas kalau hanya makan siang harus jauh-jauh, apalagi perut sudah meronta minta diisi. Akhirnya sejenak browsing menemukan warung makan dengan penyetan ayam, lele, ikan nila serba 10 ribu sudah komplet nasi.Â
Wow...menarik sekali dan menggoda untuk dicicipi dan dibuktikan. Apalagi lokasinya cuma sekitar 5 menit dari rumah. Tunggu apalagi?
Seusai salat dhuhur, langsung cusss ke lokasi. Ternyata depot ini sebenarnya sudah sering aku kunjungi bersama suami. Dulu masih disewa pedagang mie ayam Jakarta. Ternyata sekarang sudah berganti jadi depot penyetan.
Eh, tidak! Ternyata ini depot mie ayam dan bakso. Kenapa dipromosikan sebagai depot penyetan?
Aku segera memarkir sepeda motorku.
"Mas, penyetan nya, ada? Aku bertanya pada karyawan warung makan yang sedang berjaga. Ada 2 orang. Sepertinya mereka bukan owner-nyaÂ
"Ada, Bu!"
"Penyetan ikan nila nya ada?"
"Ada, Bu!"
"Ya, sudah. Aku pesen 1 porsi, makan di sini. Sama minumnya es jeruk.Â
"Baik, Bu. Ditunggu, ya!"
"Ya!"
Ternyata penyetannya memang ada.
Sambil menunggu pesanan ku disiapkan, aku mengamati keadaan dalam warung makan sambil memfoto dan memvideo sesuatu yang menarik.
Melihat daftar menu dan harga, agak khawatir, jangan-jangan penyetan nya tidak seperti yang diiklankan. Tapi Aku tetap bersabar pesanan ku selesai dibuat.
Tak lama pesananku datang. Duh, air liur nyaris menetes. Aroma gurih ikan nila menggelitik indra perasa.
Ku perhatikan ikan nila nya memang tidak terlalu besar. Tapi masih relatif murah untuk harga 10 ribu bersama nasi.
Nasinya banyak. Meski Aku masih sanggup menghabiskan. Eh... hehehe!
"Mas, tempat  cuci tangan nya mana? Aku meminta Mas nya menyediakan kobokan tempat cuci, sebab dengan menu penyetan seperti ini, tentunya lebih tepat makan pakai tangan. Lebih mudah dan nikmat.
Kucicipi sambal nya dulu. Hemmm...enak. Semoga tidak kebanyakan micin. Rasanya gurih, pedas tapi masih bisa ditolerir. Enak. Sambal tomat pakai terasi. Lalapnya timun, kemangi, dan kol.
Selain ikan nila goreng, ada 2 potong tempe goreng yang lezat. Oke, siap menikmati makan siang yang luar biasa.
Sambil menikmati penyetan, pikiran ku melanglang buana. Kira-kira jual penyetan seharga 10 ribu untungnya berapa, ya?Â
Apakah cukup untuk menggaji karyawan 2 orang? Bisakah dijadikan usaha jelang pensiun?
UMK Kabupaten Madiun tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 2.400.321,00. Ini berarti bahwa upah minimum yang harus diterima pekerja di Kabupaten Madiun adalah sebesar Rp 2.400.321,00 per bulan.Â
Apakah ini juga berlaku untuk karyawan UMKM?
Dulu sempat mendengar, gaji karyawan untuk pelaku usaha kuliner sekitar 1 juta/bulan. Tapi itu sudah lama. Mungkin saat itu UMK Kabupaten Madiun berada di kisaran itu.Â
Gaji UMR Madiun 2025 sudah disahkan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, masing-masing Kota Madiun sebesar Rp 2.422.105 dan Kabupaten Madiun Rp 2.400.321. UMR Kabupaten Madiun relatif lebih rendah(money.kompas.com)
Tapi sekarang, saat UMK Kabupaten Madiun adalah sebesar Rp 2.400.321,00 per bulan, mungkin gaji UMKM untuk karyawan juga sebesar itu. Tapi mungkin juga sih. Kita kan tidak boleh under estimate. Lumayan juga kalau masih tinggal dengan orang tua di desa dan mendapat gaji segitu. Penyetan saja cm 10 ribu. Hehehe...l
Tak terasa, ikan nila sudah tinggal tulangnya. Tempe, nasi dan lalapan juga sudah tandas. Hemmm ... Kenyang! Enaknya pulang apa lanjut wisata kuliner?
Kalau beli makanan lagi rasanya perut sudah nggak muat. Kalau gitu putar-putar Kota Madiun saja. Bisa window shopping lihat-lihat sandal, tas, sepatu, baju. Â Biar bisa menghabiskan uang. Eh... bercanda!
Kembali ke gaji UMKM, maksudnya karyawan UMKM, pastinya mereka digaji layak, karena buktinya mereka mau dipekerjakan. Kalau gajinya nggak cocok, biasanya karyawannya ganti-ganti melulu. Tapi Aku tetap mendukung keberadaan UMKM, sebab mereka mampu menyerap tenaga kerja meski hanya beberapa. Dan mungkin bisa dijadikan ide usaha jelang pensiun.
Penggajian karyawan di UMKM adalah kombinasi seni dan ilmu. Mematuhi UMK adalah keharusan, namun UMKM yang ingin maju perlu mempertimbangkan lebih dari itu.
Menggabungkan gaji pokok yang stabil dengan insentif berbasis kinerja atau keuntungan, serta mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kompetensi dan kondisi pasar, akan membantu UMKM menarik, memotivasi, dan mempertahankan karyawan terbaik.
Dengan strategi penggajian yang adil, transparan, dan berkelanjutan, UMKM dapat membangun tim yang solid dan berkontribusi pada pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Yuk simak video tentang Penyetan Barokah, Buluh, Krandegan, Kebonsari, Madiun.
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channelÂ
Referensi:
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI