Mohon tunggu...
Vidya Syahidah Hakimi
Vidya Syahidah Hakimi Mohon Tunggu... Guru, Cerpenis, Novelis, Content Writer, Ghost Writer

Asli wong cerbon yang tertarik pada dunia pendidikan dan literasi. Telah menerbitkan dua novel solo pada 2020 dan 2024. Memiliki dua puluh dua antologi fiksi dan non fiksi dari beberapa lomba menulis yang diikuti. Sempat menjadi kontributor UC news selama satu tahun pada 2017. Dan kini tengah mencoba kembali ke dunia penulis konten di beberapa platform media online.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Labirin Pengkhianatan

6 Maret 2025   10:58 Diperbarui: 11 Maret 2025   17:00 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Labirin Hijau (Sumber: Pexels/Steven Hylands)

Saya akan bertanya, "Apakah pengetahuan atau kekayaan yang lebih baik?"  

Kelima pemuda itu tanpa ragu menjawab, "Kekayaan!"  Mereka membayangkan harta karun yang tersembunyi di dalam labirin, mata mereka berbinar-binar.  

Hanya Theseus dengan lantang mengatakan, "pengetahuan diatas kekayaan. Dengan pengetahuan maka kekayaan akan mudah didapat. Namun pengetahuan belum tentu mudah didapatkan oleh kekayaan."

Di lorong, tawa sinis tua itu bergema.  Dia berkata dengan suara dingin, "Kebodohan kalian akan menjadi akhir kalian."

Tubuh kelima remaja itu melayang tiba-tiba.  Mereka berteriak, tangan mereka berusaha memegang sesuatu.  Mereka dihempaskan ke lantai batu dengan suara gedebuk mengerikan, tubuh mereka rusak dan berdarah.  Theseus menjadi sangat marah ketika dia menyadari bahwa tetua itu bukan hanya seorang filsuf tetapi juga penjaga gerbang yang kejam.  

"Sekarang, pilih jalanmu, pemuda," kata tetua itu, menatap Theseus dengan mata tajam, "Hanya mereka yang menghargai pengetahuan yang layak melanjutkan."

Namun perjalanan Theseus belum mencapai pagar selanjutnya, memasuki lorong yang lebih gelap dan tenang.  Di ujung lorong, seorang pemuda gagah berdiri, usianya hampir sama dengan Theseus.  Wajah tegas, mata tajam, dan aura kekuatan memancar darinya.  

"Siapakah engkau?" tanya Theseus hati-hati.  

Pemuda itu menjawab dengan suaranya yang dalam dan berwibawa, "Aku penjaga gerbang kedua. Sebelum kau pergi lebih jauh, aku akan bertanya: bagaimana membedakan pengetahuan dan kebijaksanaan?" 

Pertanyaan itu membuat Theseus terdiam.  Meskipun pertanyaan ini sulit, dia menyadari bahwa jawabannya sangat penting. Theseus kemudian menjawab, "Pengetahuan adalah informasi atau fakta. Sedangkan kebijaksanaan adalah penerapan pengetahuan dalam situasi nyata. Lebih tepatnya, kebijaksanaan itu pengetahuan yang diproses oleh otak, lebih tertata dari informasi, terhubung dengan informasi lain yang relevan, dan menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat."

"Jawaban yang bijaksana," katanya, matanya menunjukkan penghargaan, dan dia mengangguk, "Kau layak melanjutkan perjalananmu."  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun