Mohon tunggu...
Irwan S
Irwan S Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Free journo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Regretter– The Untold Regret

17 Juni 2014   03:01 Diperbarui: 17 Desember 2016   00:54 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari mana dia tahu aku berpikir dia sedang mabuk. Ok, memang aku berpikir sepertinya dia sedang mabuk. Senyumnya membuatku cukup simpati.

“But you have to promise me just one song or I’ll get mad,” kataku seraya membuat kesepakatan.

“Sure thing,” balasnya cepat.

“What kind of song sir?” tanyaku

“Let It Be from The Beatles,” ungkapnya.

Oh shit, this man is so old fashion. Sebenarnya, aku tidak terlalu suka lagu ini. Terlalu sering dinyanyikan banyak orang. Ntahlah, mungkin pria ini juga sedang terkena sindrom gagal moved on seperti banyak pengunjung lain. Aku juga tidak terlalu hafal liriknya, tapi untuk ritme alunan musik aku masih paham karena lagu ini is a kind of another general song for me.


**  When I find myself in times of trouble

Mother Mary comes to me

Speaking words of wisdom, let it be

And in my hour of darkness

She is standing right in front of me

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun