Â
Fatima sejenak terlupa.
Ia tak lebih perempuan lemah tak berdaya.
Terlupa, Â padahal ia masih memiliki Allah.
Tuhan yang maha melindungi.
Fatima tak lagi sempat menghitung.
Tanah tempat kakinya berpijak terus diguncang gempa.
Bom dan rudal menari-nari tanpa henti.
Burung besi dan drone meraung-raung di angkasa.
 Membidik siapapun yang bergerak.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!