Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

RAPBN 2026 Bakal Direvisi, Apa Dampaknya Bila Defisit Membengkak?

17 September 2025   08:54 Diperbarui: 17 September 2025   08:54 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/istimewa/radioidola.com 

Sebagai tindak lanjut dari instruksi tersebut, dilakukan pemangkasan anggaran di awal tahun ini sebesar Rp 306,7 triliun, yakni dari efisiensi belanja K/L Rp 256,1 triliun dan efisiensi TKD Rp 50,6 triliun.

Dalam perkembangannya, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pemerintah akhirnya telah membuka blokir anggaran sebesar Rp 134,9 triliun sampai posisi 24 Juni 2025. 

Mari kita lihat, apa dampak defisit anggaran terhadap perekonomian suatu negara secara umum. Maksudnya, hal ini bukan spesifik membahas kondisi APBN tahun ini. 

Seperti telah ditulis sebelumnya, ketika suatu negara mengalami defisit, dampaknya bukan saja dirasakan pemerintah, tetapi meluas sehingga juga dirasakan oleh masyarakat banyak. 

Sejumlah konsekuensi yang dapat timbul sebagai dampak kondisi defisit anggaran antara lain sebagai berikut:

Pertama, munculnya kebijakan menaikkan suku bunga. Bank Indonesia (BI) setiap bulan menetapkan suku bunga yang akan menjadi acuan bagi perbankan nasional. 

Kenapa suku bunga naik? Logikanya, untuk menutupi defisit, pemerintah memerlukan tambahan dana, yang salah satu caranya adalah dengan menaikkan suku bunga agar menarik bagi investor. 

Masalahnya, suku bunga yang tinggi ibarat pedang bermata dua. Para investor akan gembira karena dananya mendapat imbalan besar.

Namun, suku bunga tinggi itu akan lebih besar membebani  masyarakat yang meminjam dana dari bank dan lembaga keuangan lainnya. 

Kedua, kenaikan suku bunga berkorelasi dengan kenaikan tingkat inflasi. Artinya, ada kecenderungan naiknya harga-harga barang dan jasa. 

Meski inflasi dapat membantu mengurangi beban riil utang pemerintah, namun di sisi lain dapat menimbulkan tekanan ekonomi yang merugikan masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan tetap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun