Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

RAPBN 2026 Bakal Direvisi, Apa Dampaknya Bila Defisit Membengkak?

17 September 2025   08:54 Diperbarui: 17 September 2025   08:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/istimewa/radioidola.com 

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan melakukan beberapa perubahan dari postur fiskal dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang telah disusun oleh menteri yang digantikannya, Sri Mulyani. 

Salah satu postur yang kemungkinan besar akan diubah atau direvisi adalah target defisit anggaran pada tahun depan.

Hanya saja, menteri yang dijuluki bergaya "koboi" itu tidak menjelaskan secara tegas, apakah akan menaikkan target defisit yang sudah ditetapkan sebelumnya atau sebaliknya.

"Bisa berubah, bisa naik, bisa turun (target defisit)," ujar Purbaya kepada para jurnalis di Jakarta, pada Kamis (11/9/2025).

Untuk diketahui, pemerintah sebelumnya telah mematok defisit RAPBN 2026 sebesar 2,48 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau dengan nilai sebesar Rp 638,8 triliun. 

Target defisit APBN 2026 itu tersebut lebih rendah dari target defisit APBN 2025 sebesar 2,53 persen dari PDB.

Namun demikian, dalam outlook terbaru, defisit  APBN tahun ini diperkirakan naik menjadi 2,78 persen dari PDB dengan nilai Rp 662 triliun.

Nah, kembali pada keinginan Purbaya, kuat dugaan bahwa defisit akan membengkak, sepanjang belum melampaui rambu-rambu, yakni 3 persen dari PDB. 

Memang, jika defisit mengecil, postur keuangan negara akan lebih sehat, dalam arti laju penambahan utang negara bisa ditahan. 

Namun, mengecilnya defisit yang disebabkan oleh penghematan belanja, bisa pula berdampak pada mesin ekonomi yang tidak berputar secepat yang diinginkan Presiden. 

Lalu, jika defisit anggaran membengkak, dampak negatifnya juga lumayan banyak. Mari kita lihat yang terjadi pada RAPBN 2025, di mana menteri yang terdahulu, Sri Mulyani, menyebut defisit APBN akan membesar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun