Justru karena anaknya sedikit, orang tua sekarang cenderung boros membelikan berbagai produk dan jasa yang diperlukan bayi dan anak-anak.
Ada kesan, apapun yang terbaik bagi anak, akan diupayakan orang tua, meskipun penghasilannya tidak besar.
Makanya, orang tua berlomba-lomba memasukkan anaknya ke sekolah favorit. Yang lebih antusias itu orang tuanya, lebih bersemangat ketimbang anaknya sendiri.
Akankah semuanya tinggal cerita masa lalu, ketika puluhan tahun mendatang, para pasutri kompak menganut gaya hidup child free?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!