Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Gerak Tanpa Bola" Lebih Berbahaya Ketimbang Quiet Quitting

24 September 2022   16:49 Diperbarui: 24 September 2022   16:49 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karyawan yang lagi stres|dok. iStockphoto, dimuat cnnindonesia.com

Misalnya, ada seorang kepala seksi yang punya anak buah 5 orang, maka kelimanya harus dikenal secara baik, termasuk kehidupan keluarganya.

Lalu, jika seorang kepala bagian membawahi 4 orang kepala seksi, maka keempatnya harus pula dipantau gaya hidupnya.

KYE merupakan salah satu upaya dalam mencegah terjadinya praktik korupsi di sebuah perusahaan. 

Dalam hal ini, jika gaya hidup seorang karyawan terlalu mewah dibandingkan gajinya, layak untuk diteliti lebih jauh, dari mana si karyawan membiayai gaya hidupnya itu.

Manfaat mengenal karyawan secara baik tidak hanya untuk mendeteksi kemungkinan korupsi, tapi juga untuk mengembangkan karier si karyawan itu sendiri.

Pada dasarnya, seorang atasan yang baik tidak cukup hanya memberi instruksi kepada bawahannya dan kemudian menagih hasil pekerjaannya.

Namun, bagaimana caranya seorang bawahan melaksanakan instruksi, juga perlu diketahui. Apa saja kebiasaannya di kantor, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Atasan perlu lebih awas mata dan telinganya, apa saja keluhan bawahannya, termasuk jika misalnya bawahan tidak happy dengan gaji yang diterimanya.

Jadi, kepekaan seorang atasan dan kemampuannya menerapkan gaya kepemimpinan  yang akrab dengan bawahan, tidak bergaya bossy, akan lebih efektif.

Jika atasan tidak mampu menyelami perasaan bawahannya, maka fenomena yang oleh anak sekarang disebut dengan Quiet Quitting akan terjadi.

Karyawan yang terjangkit quiet quitting, akan bekerja ala kadarnya, hanya sekadar memenuhi job description, atau istilahnya sebagai medioker saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun