Mohon tunggu...
Irwan Japaruddin
Irwan Japaruddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life Long Leraning

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

IMM Inisiator Gerakan Mahasiswa untuk Mewujudkan Reformasi Jilid II

7 Desember 2022   20:45 Diperbarui: 7 Desember 2022   21:09 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan syarat, trilogi ikatan yang meliputi kemahasiswaan, keagaamaan dan kemasyarakatan kemudian diturunkan menjadi tri kompetensi yang meliputi intelektualitas, religiusitas dan humanitas betul-betul mampu dipahami kader dalam melakukan kontruksi sosial. Trilogy ikatan ini menjadi basis pemikiran mengakar rumput di semua level kader dalam upaya terus melakukan propokasi masyarakat untuk melakukan perlawan terhadap rezim yang zolim.

Jika kita kembali membuka enam penegasan yang dikenal dengan istilah Deklarasi Solo yang meliputi :

  • IMM adalah gerakan mahasiswa islam
  • Kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
  • Fungsi IMM adalah eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah (stabilisator dan dinamisator)
  • IMM adalah organisasi yang sah mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan dan falsafah negara yang berlaku.
  • Amal IMM, dilahirkan dan diabadikan untuk kepentingan agama nusa dan bangsa.

Enam penegasan diatas harusnya menambah komitmen dan semangat para kader IMM untuk terus melakukan konsolidasi perlawanan. Bukan hanya diucapkan didalam ruang-ruang kajian dan perkaderan.

Sebagai pondasi dasar IMM untuk menjadi inisiator gerakan reformasi jilid II. Maka para kader harus bisa memahami bagaimana trilogi ikatan mampu menjadi inspirasi untuk melakukan transformasi sosial. Pertama, basis keagamaan, kader harus mampu memahami bagaimana agama membangun peradaban  sebagai semangat pembebasan dan praksis sosial. Kedua, kader harus mampu melihat bahwa kemahasiswaan itu bukan hanya sebatas dunia kampus dan mereka yang terdaftar di perguruan tinggi. Tetapi harus mampu melihat bahwa mahasiswa itu merupakan refsentatif dari kaum intelektual dengan semangat keilmuan dan perlawanan. 

Kader harus sadar bahwa mereka mempunyai tanggung jawab moral ditengah-tengah masyarakat sebagai artikulator pikiran dan tindakan. Ketiga, kader harus memahami nilai kemasyarakatan bukan hanya berada ditengah-tengah masyarakat dengan berbagi sumbangan. Tetapi kader harus mampu melampaui itu semua. Kader harus sadar bahwa masyarakat adalah objek utama pengabdian, itu sebabnya penyadasaran hak-hak mereka dan membuat mereka berdaya untuk melakukan perlawanan harus dilakukan.

Sebagai pondasi dasar IMM untuk menjadi inisiator gerakan reformasi jilid II. Maka para kader harus bisa memahami bagaimana trilogi ikatan mampu menjadi inspirasi untuk melakukan transformasi sosial. Pertama, basis keagamaan, kader harus mampu memahami bagaimana agama membangun peradaban  sebagai semangat pembebasan dan praksis sosial. Kedua, kader harus mampu melihat bahwa kemahasiswaan itu bukan hanya sebatas dunia kampus dan mereka yang terdaftar di perguruan tinggi. 

Tetapi harus mampu melihat bahwa mahasiswa itu merupakan refsentatif dari kaum intelektual dengan semangat keilmuan dan perlawanan. Kader harus sadar bahwa mereka mempunyai tanggung jawab moral ditengah-tengah masyarakat sebagai artikulator pikiran dan tindakan. Ketiga, kader harus memahami nilai kemasyarakatan bukan hanya berada ditengah-tengah masyarakat dengan berbagi sumbangan. 

Tetapi kader harus mampu melampaui itu semua. Kader harus sadar bahwa masyarakat adalah objek utama pengabdian, itu sebabnya penyadasaran hak-hak mereka dan membuat mereka berdaya untuk melakukan perlawanan harus dilakukan.

Menurut Halim Sani, 2020 ada enam tahapan yang harus dilalui untuk melakukan tranformasi  profetik;

  • Prioritas Isu/Program/Kasus
  • Pemilihan Pemihakan
  • Membentuk kelompok inti
  • Merancang sasaran dan strategi
  • Menggalang sekutu dan pendukung
  • Membentuk pendapat umum
  • Pemantauan dan evaluasi aksi

Membaca gagasan Halim Sani sebenaranya pondasi dalam upaya IMM sebagai inisiator reformasi jilid II sudah terpampang jelas. Tinggal yang menjadi tugas bersama adalah membumikan wacana tersebut. Hal serupa dalam buku Prof. Zakiyuddin Baidhawy bahwa ada beberapa langkah kongrit yang bisa dilakukan dalam rangka perlawanan menghadapi pemiskinan abad 21 yang dilakukan secara tertruktur oleh oligarki.

1.  Model advokasi harun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun