Mohon tunggu...
Irwan Japaruddin
Irwan Japaruddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life Long Leraning

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

IMM Inisiator Gerakan Mahasiswa untuk Mewujudkan Reformasi Jilid II

7 Desember 2022   20:45 Diperbarui: 7 Desember 2022   21:09 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.  Sejarah Singkat Gerakan Mahasiswa di Indonesia

Bicara sejarah pergerakan mahasiswa pasti tidak ada habisnya, terlebih di Indonesia. Sebab kontribusi mahasiswa dalam konteks berbangsa dan bernegara begitu besar. Bahkan mahasiswalah yang menjadi embrio cikal bakal perjuangan kemerderkaan Indonesia. Secara historis mulai terlihat setelah didirikannya Boedi Oetomo di Jakarta pada 20 Mei 1908 oleh kalangan pemuda yang berlatar belakang pendidikan dari sekolah Belanda Stovia. Lembaga ini menjadi forum kritis dan refleksi intelektual kaum muda atas imprealisme yang dilakukan Belanda.

Tanggal 5 Oktober 1908 mereka mulai menetapkan tujuan organisasi yaitu kemajuan yang selaras untuk bangsa dan negeri terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, dan dagang, teknik dan industry serta kebudayaan.  Selain itu tahun 1922 para mahasiswa yang menempuh pendidikan di Belanda, diantaranya Mohammad Hatta mendirikan Indische Vereeninging yang kelak berganti menjadi Indosische Vereeninging menjadi wadah perjuangan kemederkaan mahasiswa saat itu. Tahun 1925 untuk mempertegas identitas kebangsaan yang diperjuangkan organisasi tersebut berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia.

Kelahiran Boedi Oetomo, Indonesche Vereeninging dll pada waktu itu merupakan episode sejarah yang menandai munculnya perlawanan dari kaum pelajar dan mahasiswa sebagai aktor utama. Mereka menumbuhkan kesadaran berbangsa dan membangun kesadaran hak-hak rakyat untuk meraih kemerdekaan dan  membebaskan diri dari penindasan kolonialisme.

Tahun 1928 kebangkitan  kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual dan aktivis yang berlatar belakang dari berbagai organisasi dan pemikiran  mereka berhasil merumuskan Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada Kongres Pemuda  II di Jakarta pada 26 -- 28 Oktober 1928 yang dimotori oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (FPPI).

Tahun 1945 pergolakan politik semakin tegang saat zaman pemerintahan Jepang yang lebih refresif dengan kolonial Belanda. Mulai dari pelarang aktivitas kaum terpelajar yang berbau politik sampai dengan pembubaran organisasi. Akibatnya kaum muda mendesak kaum tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Maka terjadilah peristiwa gerakan bawa tanah yang dipimpin oleh Chairul Saleh dan Soekarni yang menculik Seokarno dan Mohammad Hatta untuk mendesak segera memproklamasikan kemerdekaan. Peristiwa ini kemudian dikenang sebagai peristiwa Rengasdengklok.

Tahun 1998 gerakan mahasiswa yang berhasil menduduki gedung DPR RI/MPR RI yang menuntut Presiden Soeharto melepaskan jabatannya, juga menuntut reformasi dan menghapuskan KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme). Walaupun tak sedikit kaum mahasiswa harus meregang nyawa yang kemudian dikenang dengan peristiwa Cimanggis, Gejayen, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi dan Tragedi Lampung.

Dan masih banya peristiwa-peristiwa besar lainnya seperti 1965-1966, 1974, 1977-1978, dan 1990. Poinnya adalah bahwa sejarah panjang bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari sejarah mahasiswa itu sendiri. Sebagaimana kata Bung Hatta "Mahasiswa itu Akal Sehat dan Perasaan Rakyat"

B. Urgensi Reformasi Jilid II

Terminologi reformasi kadang diidentikkan dengan kekerasan ini merupakan kekeliruan yang sangat besar. Reformasi merupakan suatu proses ke arah tatanan kehidupan bernegara yang baik, yang meliputi aspek politik, aspek ekonomi, dan hukum. Reformasi di Indonesia ini adalah suatu arah untuk menata kembali kehidupan bernegara yang lebih baik, karena pada masa orba yang telah berkuasa selama 32 tahun mulai rapuh dan sudah tidak cocok lagi untuk Indonesia (Nugroho, 2015:30) dalam (Sirot & Atmaja, 2020).

Sejarah reformasi pada tahun 1998 meledak ketika kesabaran mahasiswa, pelajar, aktivis, ormas dan sejumlah tokoh lainnya telah habis akibat kezoliman rezim otoriter orde baru Presiden Soeharto yang diisi dengan prakter Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Kondisi masyarakat yang semakin sulit akibat himpinan dari berbagai sektor seperti krisis ekononi, politik, hukum dan sejumlah krisis lainnya Yang mengakibatkan gerakan akar rumput dari berbagai kalangan tak dapat dibendung lagi. Diantara aktor intelektualnya adalah kaum mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun