Mohon tunggu...
Irma Susanti Irsyadi
Irma Susanti Irsyadi Mohon Tunggu... -

hanya seorang pecinta kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Marah yang Baik

29 Desember 2017   18:15 Diperbarui: 29 Desember 2017   18:24 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada loh pelajaran yang kita sangka sih udah ngerti, eh gurunya yang suka bikin rumit.

Ada pelajaran yang gampang, lah gurunya galak macam komandan Pleton.

Ada pelajaran yang saking pelit gurunya ngasih nilai, bisa dapat 60 atau C aja megap-megap. Itu juga udah ditambal pakai tugas dan remedial. Duh.

Itu baru masalah pelajaran. Belum faktor-faktor lain. Faktor teman, faktor lawan jenis yang mulai mereka pikirkan saat akil baligh. Banyak.

Sesungguhnya, saat orang dewasa sering berpikir bahwa hidup mereka rumit, anak-anak dan remaja berpikir hal yang sama.

Seorang siswa saya, usia SMA pernah mengatakan bahwa hidup saya enak.

Enak??

Saya tercengang.

Lah saya kan ngajar dia ya. Dia bayar kursus tempat saya mengajar itu mahal harganya. Mestinya enakan dia dong.

"You're luckier than me, miss. You already have money, you have job, you don't have homework. You don't have parents who always scold at you. And you don't have to experience all these confusing things as teenagers."

(Miss lebih beruntung dari aku. Miss punya uang, punya kerjaan, ga usah ada PR. Miss ga punya orangtua yang selalu marah-marah. Dan ga usah merasakan segala hal yang membingungkan ini sebagai remaja)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun