Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merayu Pagi (Seri Puisi Asmaraloka #85)

29 April 2024   06:06 Diperbarui: 29 April 2024   06:21 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Asmaraloka #85 foto diolah dengan Sketch Camera, lumii dan snapsheed

Puisi : Merayu Pagi
(Seri Puisi Asmaraloka #85)
Ditulis oleh : eko irawan

Mungkin masih dingin.
Didekap semilir angin.
Dipeluk mimpi memilin.
Maunya tidur lagi, bangun tak ingin.

Mimpi dihias halusinasi.
Bangun jadi keluar dari khayali.
Tak rela tinggalkan mimpi.
Saatnya Semangat merayu pagi.

Pagi itu untuk semangat.
Sudah giat saja, masih melarat.
Apalagi malas, terus terusan istirahat.
Jangan jengah berkeringat,
Nawaitu Jadi Konglomerat.

Jangan kendor miliki motivasi.
Dengan Asmaraloka,
bangkit menginspirasi.
Niat berubah karena cinta sejati.
Cinta tertinggi, karena Illahi.

Apa malas akan jamin masa depan.
Apa ragu ragu beri kepastian.
Jangan terus mimpi,
Ingin terus terusan liburan.
Karena bahagia itu,
Harus diperjuangkan.

Bismillah merayu pagi.
Semangat Usaha, membara bak mentari.
Tak ada alasan untuk tidur lagi.
Rubah nasib urusan sendiri.

Jadi malas karena pesimis.
Tetap suudzon dengan optimis.
Belajar kuat terima realistis.
Malu jika jadi pengemis,
Karena Hidup tak ada yang gratis.

De Huize Sustaination, 29 April 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 85

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun