Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenapa April Masih Hujan (Seri Puisi Epigram #27)

27 April 2024   14:56 Diperbarui: 27 April 2024   15:05 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Epigram #27 foto diolah dengan Sketch Camera dan Lumii

Puisi : Kenapa April Masih Hujan
(Seri Puisi Epigram #27)
Ditulis oleh : eko irawan

Apa diri ini, egois.
Simpan dengan dramatis,
Padahal menangis.
Keputusan tak Demokratis,
Sungguh ini bengis.
Ini bukan bermanis manis,
Tapi sakit berlapis lapis.

Pulang tanpa alamat.
Terulang, tak terima alasan
Dan harus segera angkat, berangkat.
Kemana dalam bimbang,
Tak patuh disikat.
Harus mau, wajib taat.

Tangis tak bisa jawab.
Terpojok seolah kena adzab.
Segera berkemas,
Dalam kusut terjebak terjerembab.
Tetap harus pergi,
Diiringi air mata sembab.

Mendung berkabut, langit kelabu.
Dikejar batas waktu.
Kuatkan hati, lawan lelah dan ragu.
Tak ada toleransi,
Harus maju, maju dan maju.

Kenapa April masih hujan.
Tatap saja,
Yang terbaik itu rencana Tuhan.
Untuk sembuh,
Harus telan obat penuh kepahitan.
Selamat tinggal sakit,
Bismillah untuk besok kebahagiaan.

De Huize Sustaination, 27 April 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Epigram 27

Catatan Kaki :

Baca Seri Puisi Epigram lainnya :
https://www.kompasiana.com/tag/puisi-epigram

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun