Puisi : "Pulang Tanpa Alamat"
(Hari Hari Puisiku #93)
Ditulis oleh : Eko Irawan
Terusir, lagi lagi terusir. Diancam harus pergi. Dalam batas waktu yang terus menggerus. Terulang pulang tanpa alamat.
Bukan nyantai saja. Sudah jungkir balik malang melintang. Menunggu kepastian datang. Dan itulah pertolongan.
Baca juga: Jodoh yang Habis (Seri Puisi Distikon #6)
Siapa mau tak jelas. Ada matematika hidup. Ditunggu kepastian, untuk  pastikan jawaban. Kapan datang wahai keajaiban.
Haruskah pulang tanpa alamat. Hanya doa yang jadi bekal untuk bertahan. Tolong kami Tuhan, limpahkan keajaiban. Karena itu, satu satunya pertolongan.
Malang, 10 Juli 2023
Ditulis untuk seri hari hari puisiku 93
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!