Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote, Meredam Langit | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Notifikasi Terakhir

5 September 2025   09:09 Diperbarui: 4 September 2025   18:06 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by kote baeza: https://www.pexels.com

MAMA selalu bilang, "Kalau sudah kerja nanti, jangan lupa sama orang tua."

Dulu aku pikir itu cuma nasihat klise. Sekarang, sambil menatap layar laptop di meja kerja yang berantakan, aku baru paham betapa beratnya kata "jangan lupa" itu.

Notifikasi WhatsApp dari Mama sudah menumpuk sejak pagi. Tiga missed call. Dua voice note yang belum aku buka. Dan satu pesan terakhir: "Mama ke dokter sendiri ya, Dek. Kamu kan sibuk."

Jantungku berdegup kencang. Mama sakit?

Aku scroll ke atas, mencari clue di chat history kami. Ternyata sejak dua minggu lalu, Mama sudah cerita soal pusing yang nggak hilang-hilang. Waktu itu aku cuma balas, "Istirahat yang cukup, Ma. Mungkin kecapean." Lalu aku lanjut meeting dengan klien Jepang yang waktunya beda 2 jam.

Status WhatsApp Mama yang terakhir: foto hasil lab darah. Aku bahkan nggak sempat buka.

"Andi, laporan untuk Pak Direktur sudah siap?" suara Mba Sari memecah lamunanku.

"Sebentar, Mba..." aku ketik cepat ke grup keluarga: "Mama gimana? Hasil dokternya apa?"

Yang balas malah Kakak Rina dari Surabaya. "Mama diabetes. Gula darahnya tinggi banget. Kata dokter harusnya kontrol rutin dari dulu."

Diabetes. Penyakit yang aku cuma tau dari iklan obat di TV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun