Kini yang tersisa hanya penyesalan yang akan kubawa seumur hidup, dan notifikasi terakhir yang tak akan pernah terbaca oleh orang yang paling ingin mendengar kabar dariku.
Yang paling menyakitkan: bukan karena aku nggak sayang sama Mama. Tapi karena aku pikir Mama akan selalu ada. Aku pikir masih ada banyak waktu untuk jadi anak yang lebih baik.
Ternyata "nanti" itu tidak selalu datang.
Aku baru menyadari betapa berharganya seseorang ketika notifikasi terakhir mereka selamanya berhenti di satu kata 'terkirim' tanpa pernah berubah jadi 'terbaca'. [IM]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI