Mohon tunggu...
Intantya Purwoko Putrie
Intantya Purwoko Putrie Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Proffessional writer. Author of compilation books Terima Kasih Ayah (2013). Freelancer. Passionate photographer. Happy blogger. Lifetime learner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Paras Air Terjun Sri Gethuk dan Berenang di Kedalaman 15 Meter!

11 Oktober 2012   02:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:57 3273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daerah Gunung Kidul cukup dikenal dengan daerah yang sering dilanda kekeringan. Namun kekuasaan Tuhan sangatlah nyata, ketika ternyata ada sebuah aliran air yang menerjang deras dari atas bukit setinggi 25 meter dan selaras dengan sungai yang jernih dan indah. Ya, keindahan itu dapat kita temui di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta. Disanalah kita dapat menemukan panorama air yang mengalir indah, Air Terjun Sri Gethuk namanya. [caption id="attachment_210833" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : yogyes.com. Baru nyadar, ternyata dokumen pribadi saya gak punya foto Air Terjun secara menyeluruh, yang ada dibarengi foto narsis saya dan teman-teman :p"][/caption]

Untuk menuju ke daerah ini, jika ditempuh dari kota Yogyakarta, maka melajulah ke arah Wonosari. Berawal dari jalan raya yang berliku dan menanjak, kemudian ikutilah rute menuju Kecamatan Playen. Beberapa plang dan papan penunjuk arah bertuliskan Air Terjun Sri Gethuk akan membawa kita menuju keindahan alam yang tersembunyi ini. Akses jalan menuju Air Terjun Sri Gethuk ini memang belum sempurna. Kita akan disuguhi jalanan kecil dan cukup berdebu, dan ada beberapa jalan yang belum teraspal ketika kita melewati sebuah pemukiman. Jadi, kesimpulannya, untuk rombongan yang menggunakan bis belum bisa menjamah tempat ini, paling tidak kita menggunakan mobil atau motor pribadi. Jika rombongan, mobil travel mungkin menjadi pilihan yang tepat. Jangan khawatir, kurang nyamannya medan jalan yang ditempuh akan terbayar berkali-kali lipat dengan panorama alam Air Terjun Sri Gethuk yang asri dan natural.

[caption id="attachment_210837" align="aligncenter" width="300" caption="Tepi tebing air terjun."]

13499189831317656838
13499189831317656838
[/caption]

Perjalanan dari Kota Yogyakarta kurang lebih memakan waktu sekitar 1,5 jam. Sekitar 4 km dari lokasi Air Terjun, ada sebuah pos yang dijaga oleh penduduk setempat, dimana kita diharuskan membayar biaya retribusi atau tiket masuk sebesar Rp. 5000,-. Pada tiket, tertera 2 objek wisata, yaitu Goa Rancang Kencono dan Air Terjun Sri Gethuk. Ohiya, jadi, tempat pariwisata ini masih dikelola oleh desa setempat.

[caption id="attachment_210838" align="aligncenter" width="300" caption="Goa Rancang Kencono, taken with my Instagram. Instagram ID : intantyaputrie"]

1349919188179175059
1349919188179175059
[/caption] Letak Goa Rancang Kencono dan Air Terjun Sri Gethuk cukup berjauhan. Jadi jika ingin mengunjungi keduanya, kita harus parkir dua kali. Di Goa Rancang Kencono kita akan dibawa menyusuri goa sepanjang kurang lebih 2 km dan mengetahui seluk beluk sejarahnya. Ya, tentunya diperlukan guide untuk menjelaskan apa yang terdapat pada goa tersebut. Sewa guideantara Rp. 10.000,- sampai dengan Rp. 20.000,- tergantung seikhlasnya kita saja memberikan uang kepada mereka. Tapi jika kita ingin menyusuri goa ini, atau sekedar berfoto di goa tanpa menyewa guide juga tidak masalah.

Jika ingin melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Sri Gethuk, kurang lebih kita harus menempuh 2 km perjalanan lagi. Dengan medan jalan yang berlubang dan berpasir, diperlukan tingkat kehati-hatian dan kesabaran yang cukup tinggi untuk mengendarai kendaraan. Namun sedikit beratnya medan jalan ini tidak akan menjadi arti setelah kita melihat paras ayu Air Terjun Sri Gethuk nanti.

[caption id="attachment_210839" align="aligncenter" width="300" caption="Dari tempat parkir, kurang lebih menuruni 90 anak tangga untuk sampai ke sungai."]

13499195091925770878
13499195091925770878
[/caption] Banyak yang mengatakan bahwa sungai di Air Terjun Sri Gethuk  ini mirip dengan Green Canyon. Ya, sejauh mata memandang memang terlihat hijau, ditambah dengan rindangnya pepohonan dan panorama tebing yang menjulang. Jadi, untuk menjumpai derasnya mata air Air Terjun Sri Gethuk, kita harus mengarungi sungai yang panjangnya kurang lebih 300 m, dengan kedalaman 15 meter. Untuk berangkat ke Air Terjun Sri Gethuk  kita bisa menggunakan rakit yang telah disediakan, dengan biaya Rp. 10.000,- untuk pulang-pergi dari Air Terjun ke daratan. [caption id="attachment_210840" align="aligncenter" width="300" caption="Ini dia sungainya!"]
1349919701366968812
1349919701366968812
[/caption] [caption id="attachment_210841" align="aligncenter" width="300" caption="Ini dia rakitnya!"]
13499197781013520017
13499197781013520017
[/caption] [caption id="attachment_210842" align="aligncenter" width="300" caption="Dari daratan ke air terjun, air terjun ke daratan, bolak-balik Rp. 10.000,- / orang."]
13499198822129706489
13499198822129706489
[/caption]

[caption id="attachment_210843" align="aligncenter" width="300" caption="Rakit akan membawa kita menyusuri sungai sepanjang 300 meter."]

1349920058164595859
1349920058164595859
[/caption] Dalam perjalanan menuju air terjun, kita akan disuguhkan panorama hijaunya sungai yang diapit dua tebing yang menjulang tinggi. It was amazing!!!! [caption id="attachment_210845" align="aligncenter" width="300" caption="Sungai hijau diantara dua tebing."]
13499203711246457670
13499203711246457670
[/caption] [caption id="attachment_210846" align="aligncenter" width="300" caption="Dimananya yang nggak mirip Green Canyon? Keren ya! "]
1349920441587342418
1349920441587342418
[/caption]

Menggunakan rakit terlalu biasa? Mungkin Anda boleh mencoba body rafting yang ditawarkan oleh pengelola pariwisata ini, yaitu berangkat ke Air Terjun dengan menggunakan rakit, selepasnya di Air Terjun kita dituntun dan diawasi oleh guide untuk sebebasnya berenang di sungai, kemudian pulang kembali ke daratan kita berenang menggunakan pelampung, menyusuri sungai sepanjang 300 m dengan kedalaman 15 meter. Menantang, bukan?

[caption id="attachment_210847" align="aligncenter" width="300" caption="dengan sebagian teman-teman yang berenang di dekat air terjun. Kedalaman sungai : 15 meter..."]

13499205701601935159
13499205701601935159
[/caption] [caption id="attachment_210849" align="aligncenter" width="300" caption="15 meter kurang menantang? Lompatlah dari tebing tinggi ini."]
13499206931176444060
13499206931176444060
[/caption]

Jadi, biayanya :

Sewa rakit untuk pulang – pergi                                : Rp. 10.000,- / orang

Sewa pelampung di Air Terjun untuk berenang : Rp. 5000,- / orang

Sewa rakit & body rafting                             : Rp. 25.000,-/ orang ( Sudah termasuk jasa guide, pelampung dan asuransi)

13499209451564834805
13499209451564834805

Liburan yang murah, seru dan berkesan. Ini pun menjadi pengalaman pertama saya berenang bukan di area kolam renang, dengan menikmati pemandangan alam dan tantangan dengan kedalaman sungai yang tidak biasa. Anehnya, yang saya pikirkan ketika itu adalah takut tenggelam, bukan takut buaya atau binatang sungai lainnya. Padahal, memang sungai ini dirasa cukup aman maka jadilah wisata body rafting ini ditawarkan.

Ketika menikmati Air Terjun Sri Gethuk , kita tidak perlu takut lapar ketika tidak membawa bekal. Disana banyak ibu-ibu penjual makanan yang menjajakan dagangannya, dengan harga yang terbilang murah tentunya. Dan ketika kita berenang, guide akan terus memperhatikan dan mengawasi kita untuk memastikan bahwa kita masih dalam kondisi aman.

Jika mengunjungi Air Terjun Sri Gethuk  ini, usahakan saat musim kemarau saja. Karena, jika kita berkunjung saat musim hujan, sungainya berwarna coklat keruh, tidak memancarkan panorama hijau nan asri seperti saat musim kemarau ini. Meskipun Air Terjun masih tetap terlihat indah, namun akan beda rasanya ketika kita tidak menikmati hijau dan jernihnya sungai ini.

Jika Anda memilih untuk body rafting, berhati-hatilah pada karang-karang yang ada di sungai. Ada beberapa karang yang cukup tinggi, sehingga walaupun sungai sangat dalam, kita masih bisa menyentuh karang tersebut dengan kaki. Saya mengalaminya, kaki saya terluka tergores karang dan ketika sampai di daratan darahnya tak kunjung berhenti. Tidak masalah, ini namanya perjuangan, dan kenang-kenangan.

[caption id="attachment_210855" align="aligncenter" width="300" caption="Yang jadi nilai plus, guide dan petugasnya mau membantu mengobati luka saya dengan ikhlas, tanpa imbalan. Setelah ini kaki saya diperban, dan pulang dengan meringis kesakitan :D"]

13499211601600981350
13499211601600981350
[/caption]

Untuk pilihan body rafting memang melelahkan karena harus berenang menyusuri sungai sepanjang 300 m, dan diperlukan tenaga yang ekstra karena kita hanya memakai sisa tenaga setelah kita berenang di sekitar air terjun sebelumnya. Namun, jika anda menikmatinya, kelelahan itu tidak akan menjadi sia-sia karena tergantikan dengan pengalaman yang sangat menarik dan berkesan. Body rafting dari air terjun ke daratan, kurang lebih memakan waktu sekitar 20-30 menit. Dan buktikan, orang-orang yang menggunakan rakit, akan tertarik dan berdecak kagum kepada kita jika kita memilih body rafting sebagai pilihan untuk kembali ke daratan.

[caption id="attachment_210858" align="aligncenter" width="300" caption="Yang memakai rakit, dan yang body rafting."]

13499213621598208109
13499213621598208109
[/caption] [caption id="attachment_210859" align="aligncenter" width="300" caption="Ini yang sebenarnya dinamakan berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, hahaha"]
13499215081052105220
13499215081052105220
[/caption]

Lagi-lagi, It’s hidden paradise, right? Belum kapok berkunjung kesini, dan masih mau lagi. Kali lain, mungkin saya akan coba liburan menantang di tempat lain. Yang penting, apapun, dimanapun, bagaimanapun liburannya, tetaplah hati-hati, jaga diri, dan cintai alam untuk kembali. Yang sedang ke Jogja, jangan lupa berkunjung kesini ya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun