"Ya, agar kita tetap dapat hidup! Dari mana kenyamanan fasilitas yang Kau dapatkan sampai saat ini kalau bukan dari menjual anak-anak itu?"Â jawab ibu dengan membentakku.
Hidupku hanyalah fatamorgana yang berasal dari menghambakan diri pada dosa, onggokan nestapa kegembiraan.
Ditulis oleh Ruth Lana Monika untuk Inspirasiana.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!