Pemandangan-pemandangan seperti itu bisa saja punya hubungan erat sekali dengan tema tentang dana desa dan korupsi dana desa.Â
Pertanyaannya, bagaimana strategi pengelolaan dana desa agar aparat desa jauh dari tindak korupsi dan bagaimana fungsi pertanggungjawabannya?
1. Sistem aliran dana desa dengan menggunakan rekening di bawah nomor rekening pemerintahan Kabupaten
Sistem aliran dana desa ke depannya mungkin perlu diatur lagi agar lebih mudah dikontrol.Â
Praktisnya, pencairan dana desa tidak boleh menggunakan pembayaran tunai, tetapi harus secara langsung transfer rekening.Â
Tujuannya agar sesuai data transfer online itu memudahkan pencarian kembali terkait tujuan penarikan uang setelah pencairan dana desa.Â
Dan alangkah nyamannya jika nomor rekening desa itu berada di bawah nomor rekening pusat yang menangani pencairan dana desa. Sehingga, dengan cara tersebut, pemerintah pusat bisa dengan cepat mengetahui kapan saja ada penarikan dana desa.
Nomor rekening desa adalah nomor rekening di bawah rekening utama. Melalui strategi seperti itu, pemerintahan pusat dapat dengan mudah mengetahui dari segi jumlah dan waktu pencairan dana desa.
2. Sistem pengajuan budget anggaran penggunaan dana desa
Sistem pengajuan budget dana desa sangat perlu atau sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mendorong kepala desa dalam menata anggaran desa sesuai dengan rencana dan keperluan desa dan bukan sesuai kebutuhan kejutan sewaktu-waktu.
Budget dibuat bukan pada akhir tahun, tetapi sebaliknya sebelum tahun anggaran baru. Maksudnya supaya semua item kebutuhan pembangunan yang bisa dilaksanakan dari dana desa bisa direncanakan dengan baik bersama masyarakat desa.