Mohon tunggu...
Indri yulianti
Indri yulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa SGD BDG

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Meningkatkan Semangat dan Keefektipan Belajar Siswa Pasca Pandemi

26 Juni 2022   22:15 Diperbarui: 26 Juni 2022   23:11 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekitar penghujung tahun 2019 dunia mulai di gemparkan oleh adanya virus baru yang kini kita kenal dengan sebutan Corona Virus Disease ( COVID-19). Wabah penyakit yang menyebabkan kekhawatiran cukup tinggi bagi masyarakat karena belum di temukan vaksinasinya. Virus yang berasal dari Negara China ini menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk indonesia. 

Pada sekitar bulan Maret, virus ini mulai di temukan di Indonesia. ketika ditemukannya dua pasien yang terpapar virus ini yang sejak saat itu kasus wabah penyakit COVID-19 ini terus meningkat dan menyebar di berbagai wilayah di indonesia. Adanya wabah penyakit COVID-19 yang menyerang indonesia ini memberikan dampak di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan. 

Hingga pada sekitar Bulan April pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019, 

dimana hal ini memberikan pembatasan dalam kegiatan keagamaan, sekolah, tempat kerja, tempat dan fasilitas umum, kegiatan sosial dan budaya, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan aspek pertahanan dan keamanan dengan beberapa pesyaratan yang harus di penuhi oleh wilayah-wilayah yang mengajukan PSBB. 

Bentuk pelaksanaan PSBB dalam ranah pendidikan sesuai Permenkes RI No.9 Tahun 2020 adalah dengan adanya peliburan sekolah yang mengganti proses belajar mengajar yang awalnya di sekolah menjadi di rumah dengan menggunakan media sosial yang paling efektif (Gatgat). Pelaksanaan kebijakan ini di kenal oleh masyarakat umum dengan sebutan Study From Home (SFH) atau lebih sering kita kenal dengan sebutan Daring yaitu belajar secara online. 

Adanya kebijakan ini memberikan tantangan baru bagi seluruh lembaga pendidikan di indonesia. karena tantangan ini bagi sebagian lembaga-lembaga pendidikan belum pernah mengalami pengalaman menghadapi keadaan semacam ini sebelumnya. Kegiatan pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di sekolah tatap muka secara langsung antara pengajar dan peserta didik, namun kini harus dilakukan secara jarak jauh melalui sistem online.

Dalam pelaksanaan sistem Daring di tengah Wabah Covid-19 ini tentu akan menuntut adanya kerja sama yang sangat baik antara seluruh stakeholders yang terdiri dari pemerintah, orang tua, guru, dan sekolah untuk keefektipan proses belajar mengajar yang baik pada guru maupun peserta didik. 

Namun kegiatan belajar mengajar di rumah dengan media sistem ini banyak guru yang kebingungan cara menentukan belajar yang tepat dengan sistem online ini, agar meskipun dilakukan di rumah proses pembelajaran harus tetap berjalan dengan baik. 

Tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran online selain mengalami kebingungan dalam beradaptasi dengan media pembelajaran daring, para guru juga di tuntut untuk menunjukan bahwa meskipun pembelajaran ini terlaksana secara daring tapi harus tetap terlaksana sesuai dengan kegiatan belajar di sekolah seperti biasanya,

karena pemenuhan hak setiap anak atas pendidikan haru tetap terpenuhi apapun yang terjadi. oleh karena itu, guru sebagai penggerak roda pendidikan harus tetap menjalankan tugasnya dengan baik. 

Tantangan lain yang di hadapi oleh berbagai lembaga pendidikan adalah ketika menghadapi karakteristik siswa yang berbeda-beda apalagi anak baru yang masih beradaptasi dengan kehidupan sekolah. Ada karakteristik siswa yang masih moody apalagi anak SD. Dalam hal ini mereka kadang semangat dan kadang malas dalam proses pembelajaran.

Dari sana bisa di lihat bahwa motivasi belajar siswa itu masih rendah dan masih membutuhkan bimbingan serta dorongan dari guru yang mendampingi dan teman-teman yang biasanya menjadi patner belajar mereka, tentu hal itu yang membuat anak kurang semangat dalam belajar dan pelaksanaannya kurang efektif. 

Perubahan metode daring ini terjadi mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, hungga perguruan tinggi. Masing-masing lembaga pendidikan melakukan sistem pembelajaran dengan media pembelajaran yang sudah di siapkan oleh setiap lembaga sesuai dengan jadwalnya. 

Contoh kegiatan pembelajaran yang di lakukan oleh jenjang pendidikan anak SD mereka di beri jadwal kelompok belajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah bersama guru kelas, dimana dalam seminggu mereka mendapat jadwal tiga kali pertemuan yaitu hari senin, selasa, dan rabu. 

setelah adanya kebijakan daring ini para tenaga pendidik hanya memberikan tugas dalam setiap minggunya yang di sesuaikan dengan jadwalnya masing-masing. dan bentuk dari tugas yang di berikan guru itu di olah secara bervariasi agar anak tidak merasa bosan atau jenuh ketika melaksanakan pembelajaran. tugasnya itu seperti membuat karya, membuat vidio olahraga atau kegiatan yang mereka kerjakan selama belajar di rumah. 

sedangkan kegiatan pembelajaran yang di laksanakan oleh jenjang perguruan tinggi itu di sebut PTMT ( Pertemuan Tatap Muka Terbatas) dimana mahasiswa di beri pilihan melalui google form untuk memilih pertemuan secara online atau offline. 

Namun setelah adanya kebijakan itu ternyata banyak mahasiswa yang memilih pertemuan secara online di bandingkan dengan offline. oleh karena itu, dapat dilihat secara nyata bahwasannya dampak dari adanya pendemi selama kurang lebih 2 tahun ini menyebabkan kurangnya semangat paa pelajar atau mahasiswa untuk belajar secara langsung. 

padahal jika dilakukan secara offline akan lebih efektip dan pengetahuannya pun akan lebih luas di bandingkan dengan online, kemungkinan sebagian besar orang ada yang menyalah gunakan sarana belajar online ini hanya dengan bermain game ataupun lain sebagainya. 

contoh di atas sudah cukup menggambarkan bagaimana dengan adanya perubahan sistem pembelajaran yang ada di setiap lembaga pendidikan. Adanya perubahan tersebut tentu mempengaruhi motivasi, semangat belajar peserta didik. Padahal, motivasi belajar sangatlah penting bagi siswa untuk menumbuhkan semangat dalam suatu proses pembelajaran. 

Melihat betapa pentingnya motivasi dalam proses pembelajaran, maka guru perlu mencari strategi-strategi sebagai upaya untuk menghidupkan semangat belajar peserta didik. 

Dan upaya ini tentunya harus efektip dan sesuai dengan apa yang di terapkan pada jenjang pendidikan, baik itu di tingkat SD, SMP, SMA, ataupun Universitas. Sehingga ketika adanya hambatan dalam perihal motivasi untuk meningkatkan semangat belajar siswa tersebut dapat teratasi dengan solusi yang tepat. 

Maka dalam hal ini, perlu adanya kontribusi antara guru dan peserta didik untuk keefektipan belajar siswa dan upaya untuk meningkatkan semangat dalam proses pembelajarannya. 

Pada awal semester ganjil 2020/2021 indonesia mulai memberlakukan New Normal.  dimana new normal merupakan perubahan keadaan yang kembali normal setelah melewati masa pandemi covid 19 namun tetap mengikuti protokol kesehatan.

New Normal dapat di artikan suatu kondisi atau kebiasaan sosial masyarakat atau perilaku individu yang muncul setelah covid 19 selesai. New Normal di definisikan lebih dari sekedar adaptasi normal dan protkol baru kesehatan untuk menahan penyebaran virus di tengah pandemi covid 19 terhadap pengelolaan sekolah dan peserta didik. 

New Normal ini sebagai bentuk penyesuaian dan perubahan apa yang berlangsung sebagai akibat pandemi dalam aspek kehidupan, baik yang bersifat sementara maupun yang bersifat permanen ( Winanti, 2020). pada masa inilah siswa mulai kembali melakukan kegiatan sekolah secara normal meskipun masih di batasi dengan prokes. 

Namun, karena peserta didik telah terbiasa dengan pembelajaran daring, jadi semangat yang di miliki oleh siswa dalam belajar  sangat kurang karena mereka sudah merasa nyaman dengan belajar di rumah dengan menggunakan hand phone dan membuka aplikasi-aplikasi sosial media yang tersedia di dalam gatget tersebut. 

Di berlakukannya new normal di semester ini masih banyak siswa yang kurang semangat dan kurang aktif dalam belajar. 

Proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. pembelajaran merupakan bantuan yang di berikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 

Maka setelah banyak perubahan yang terjadi karena adanya pandemi covid 19 yang berdampak pada semua kegiatan, perekonomian, khususnya pendidikan. Tepatnya di tahun 2022 setelah adanya kebijakan-kebijakan yang pihak sekolah atau perguruan tinggi usahakan untuk keefektipan dalam proses pembelajaran, 

rata-rata seluruh lembaga pendidikan di indonesia melaksanakan percobaan dalam proses pembelajaran 100% secara offline. Meskipun masih ada lembaga pendidikan yang hanya 70% dalam melaksanakan proses pembelajaran secara offline atau tatap muka secara langsung. Karena dalam hal ini perlu adanya adaptasi kembali setelah melewati perubahan metode atau konsep pembelajaran peserta didik. 

Dalam hal ini perlu adanya upaya meningkatkan semangat dan keefektipan siswa dalam belajar di era pasca pandemi untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. 

Ada beberapa upaya untuk meningkatkan semangat siswa dalam belajar pasca pandmi:

1. Pemberian Moivasi 

2. Pemahaman Materi dan tanya jawab

3. Permainan ice breaking 

4. Pemberian Reward 

Selain itu, Sri Wahyuningsih menjelaskan, ada tiga langkah upaya yang di lakukan Diktorat tingkat sekolah dasar dalam beradaptasi dengan pandemi covid 19 untuk mencapai tujuan pendidikan indonesia yang lebih baik. 

1. Melalui kebijkan yang dikeluarkan pemerintah di tengah pandemi, seperti rekolasi anggaran, surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri tentang pembelajaran tatap muka, koordinasi dengan pemerintah daerah dan sekolah. 

2. Transisi masa pandemi, dimana pemerintah melakukan vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan, melakukan survey pembelajaran tatap muka, persiapan PTMT, penyiapan digitalisasi sekolah dan penyiapan program sekolah penggerak dan melakukan upaya pembinaan UKS untuk mendukung kebiasaan hidup bersih dan sehat. 

3.  Strategi dimana pasca pandemi yaitu dengan melakukan penguatan dan perluasan kebutuhan sekolah di era pandemi.

 Pandemi covid 19 yang telah memporak-porandakan semua aktivitas kehidupan, termasuk dunia pendidikan. hanya saja jika semua mampu melewati situasi sulit ini dengan baik, maka kita akan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi semua keadaan ini.

Diabad 21 ini yang merupakan era globalisasi yang di tandai dengan pesatnya perubahan di berbagai bidang kehidupan termasuk pendidikan. pembelajaran yang menggunakan metode tradisional yang berfokus pada student centered membuat siswa lebih pasif dan mudah bosan ketika melakukan pembelajaran di kelas. karena perkembangan teknologi informasi yang telah mendorong munculnya berbagai inovasi dalam model pembelajaran di bidang pendidikan, 

dan model pembelajaran ini muncul karena banyaknya kendala yang di hadapi ketika melakukan pembelajaran secara tradisional yaitu pertemuan secara fisik. ( widi utari, 2020) Blended Learning merupakan salah satu metode yang di pakai di pasca pandemi saat ini karena sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman juga saat ini.  

Beberapa kelebihan Blended Learning, dapat membantu siswa belajar secara mandiri tanpa adanya bimbingan dari guru secara langsung, meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu informasi, pembelajaran yang fleksibel, dan dapat mengurangi biaya yang di gunakan dalam proses pembelajaran pada umumnya. 

Adapun kekurangannya, media yang di butuhkan sangat beragam sehingga sulit di terapkan apabila sarana dan prasarananya kurang mendukung, tidak meratanya fasilitas yang di miliki oleh siswa seperti komputer dan akses internet, kurangnya pengetahuan sumber daya pembelajaran ( guru, peserta didik, orang tua) terhadap penggunaan teknologi. 

Maka di era globalisasi yang semakin berkembang di abad 21 dapat di simpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan semangat dan keefektipan belajar siswa pasca pandemi adalah dengan menerapkan metode Blended Learning karena blended learning adalah salah satu cara alternatif pembelajaran yang cukup efektip untuk di laksanakan di era new normal seperti saat ini. 

Blended Learning merupakan pembelajaran gabungan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Blended learning lebih baik dari pembelajaran tatap muka dan online, 

karena menggabungkan kelebihan dari pembelajaran keduanya dan menutupi kekurangan dari maing-masing pembelajaran tersebut. pembelajaran menjadi lebih fleksibel karena bisa di akses kapan saja dan dimana saja. 

Blanded learning selain efektip untuk dilaksanakan di era new normal juga dapat mengembangkan keterampilan siswa abad 21. Diantaranya mampu berfikir kritis, mampu  memecahkan masalah, mampu literasi informasi dan lain sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun