Mohon tunggu...
Pipin
Pipin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya selalu bersemangat mengerjakan apa yang saya sukai

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pengaruh Perubahan Cuaca terhadap Minat dan Semangat Belajar Siswa di Daerah Pesisir

23 Maret 2024   05:30 Diperbarui: 23 Maret 2024   05:39 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena dapat menciptakan generasi-generasi muda yang hebat. Salah satu yang dapat menjadikan seorang siswa menjadi orang yang hebat yaitu ketika minat dan semangat belajarnya tinggi. Adapun yang dimaksud semangat adalah perasaan ingin dan bersungguh-sungguh seseorang dalam mengerjakan sesuatu dengan baik dan disiplin agar mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tertentu, tanpa ada yang menyuruh. Jadi minat dan semangat belajar siswa ini memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar.

Tetapi ada beberapa faktor yang membuat minat dan semangat belajar siswa menjadi rendah, yaitu salah satunya perubahan cuaca. Perubahan cuaca telah menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir karena dampaknya yang signifikan terhadap kehidupan manusia. 

Salah satu aspek yang sering kali terabaikan adalah pengaruh perubahan cuaca terhadap minat dan semangat belajar siswa, khususnya di daerah pesisir. Cuaca yang ekstrem seperti panas yang berlebihan, hujan deras, atau badai dapat memberikan tantangan tersendiri bagi siswa dan lingkungan belajar mereka. Tetapi pada sekarang-sekarang ini cuaca yang sering terjadi yaitu hujan yang terus menerus.

Adapun aspek penting yang dapat berpengaruh dari perubahan cuaca terhadap siswa yaitu terjadi pada kesehatan fisik dan kesejahteraan emosional siswa. Cuaca yang tidak nyaman seperti hujan deras dapat menyebabkan banjir dan tentunya menganggu fokus serta konsentrasi siswa dalam proses belajar dan bahkan membuat siswa malas untuk pergi ke sekolah. 

Banjir akibat hujan deras atau badai dapat membuat jalan terputus atau sulit diakses, menghambat siswa untuk sampai ke sekolah. Hal ini tidak hanya mengganggu rutinitas belajar siswa, tetapi juga dapat menurunkan semangat belajar siswa karena merasa terganggu oleh kondisi lingkungan yang sulit. Cuaca tersebut juga berpengaruh terhadap kesejahteraan emosional mereka, membuat mereka kurang termotivasi untuk belajar dengan semangat.

Cuaca seperti ini berdampak juga pada Aktivitas ekstrakurikuler yang biasa dilakukan siswa. Di mana yang seharusnya menjadi sarana untuk meningkatkan minat dan semangat belajar siswa, dan sekarang menjadi terhambat karena cuaca buruk. Cuaca buruk bisa menghambat kegiatan di luar ruangan seperti olahraga atau kegiatan sosial, membuat siswa merasa kecewa dan kurang termotivasi untuk berpartisipasi.

Selain hal di atas, tentunya stabilitas emosional siswa juga dapat terganggu akibat perubahan cuaca yang drastis atau ekstrem. Mereka mungkin menjadi lebih mudah tersinggung, stres, atau cemas karena ketidakpastian cuaca dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari.

Untuk mengatasi pengaruh perubahan cuaca terhadap minat dan semangat belajar siswa di daerah pesisir, perlu adanya langkah-langkah nyata. Contonya yaitu adanya Penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai, seperti sistem drainase yang baik untuk mengurangi risiko banjir, dapat membantu menjaga aksesibilitas ke sekolah. Serta perlu adanya program konseling dan dukungan emosional juga perlu ditingkatkan untuk membantu siswa mengatasi dampak emosional dari perubahan cuaca tersebut.

Selain itu, menurut hasil penelitian bahwa strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko seperti banjir yaitu strategi adaptasi perubahan iklim. Strategi tersebut terbagi menjadi dua yaitu strategi protektif dan strategi akomodatif. Strategi protektif adalah stratgi yang bersifat melawan terhadap kerentanan akibat kenaikan permukaan air laut dengan mengupayakan teknologi struktur seperti penahan air laut. Strategi ini berfungsi menangani kondisi kerentanan tinggi. 

Adapun strategi akomodatif yakni bersifat menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi akibat ancaman tersebut dengan tetap berupaya menggunakan kawasan yang ada. Strategi adaptasi ini diusulkan pada area kerentanan rendah dan sedang. Jadi strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk mengatasi risiko terjadinya banjir.

Adapun hal lainnya yang dapat membantu mengatasi cuaca buruk yaitu Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran juga dapat menjadi solusi, seperti pembelajaran online atau penggunaan aplikasi edukasi yang memungkinkan siswa tetap belajar tanpa terganggu oleh kondisi cuaca di luar ruangan. Selain itu, perlu ada upaya kolaboratif antara sekolah, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kesiapan dan ketahanan terhadap perubahan cuaca di daerah pesisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun