Mohon tunggu...
Indri yulianti
Indri yulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa SGD BDG

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Meningkatkan Semangat dan Keefektipan Belajar Siswa Pasca Pandemi

26 Juni 2022   22:15 Diperbarui: 26 Juni 2022   23:11 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari sana bisa di lihat bahwa motivasi belajar siswa itu masih rendah dan masih membutuhkan bimbingan serta dorongan dari guru yang mendampingi dan teman-teman yang biasanya menjadi patner belajar mereka, tentu hal itu yang membuat anak kurang semangat dalam belajar dan pelaksanaannya kurang efektif. 

Perubahan metode daring ini terjadi mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, hungga perguruan tinggi. Masing-masing lembaga pendidikan melakukan sistem pembelajaran dengan media pembelajaran yang sudah di siapkan oleh setiap lembaga sesuai dengan jadwalnya. 

Contoh kegiatan pembelajaran yang di lakukan oleh jenjang pendidikan anak SD mereka di beri jadwal kelompok belajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah bersama guru kelas, dimana dalam seminggu mereka mendapat jadwal tiga kali pertemuan yaitu hari senin, selasa, dan rabu. 

setelah adanya kebijakan daring ini para tenaga pendidik hanya memberikan tugas dalam setiap minggunya yang di sesuaikan dengan jadwalnya masing-masing. dan bentuk dari tugas yang di berikan guru itu di olah secara bervariasi agar anak tidak merasa bosan atau jenuh ketika melaksanakan pembelajaran. tugasnya itu seperti membuat karya, membuat vidio olahraga atau kegiatan yang mereka kerjakan selama belajar di rumah. 

sedangkan kegiatan pembelajaran yang di laksanakan oleh jenjang perguruan tinggi itu di sebut PTMT ( Pertemuan Tatap Muka Terbatas) dimana mahasiswa di beri pilihan melalui google form untuk memilih pertemuan secara online atau offline. 

Namun setelah adanya kebijakan itu ternyata banyak mahasiswa yang memilih pertemuan secara online di bandingkan dengan offline. oleh karena itu, dapat dilihat secara nyata bahwasannya dampak dari adanya pendemi selama kurang lebih 2 tahun ini menyebabkan kurangnya semangat paa pelajar atau mahasiswa untuk belajar secara langsung. 

padahal jika dilakukan secara offline akan lebih efektip dan pengetahuannya pun akan lebih luas di bandingkan dengan online, kemungkinan sebagian besar orang ada yang menyalah gunakan sarana belajar online ini hanya dengan bermain game ataupun lain sebagainya. 

contoh di atas sudah cukup menggambarkan bagaimana dengan adanya perubahan sistem pembelajaran yang ada di setiap lembaga pendidikan. Adanya perubahan tersebut tentu mempengaruhi motivasi, semangat belajar peserta didik. Padahal, motivasi belajar sangatlah penting bagi siswa untuk menumbuhkan semangat dalam suatu proses pembelajaran. 

Melihat betapa pentingnya motivasi dalam proses pembelajaran, maka guru perlu mencari strategi-strategi sebagai upaya untuk menghidupkan semangat belajar peserta didik. 

Dan upaya ini tentunya harus efektip dan sesuai dengan apa yang di terapkan pada jenjang pendidikan, baik itu di tingkat SD, SMP, SMA, ataupun Universitas. Sehingga ketika adanya hambatan dalam perihal motivasi untuk meningkatkan semangat belajar siswa tersebut dapat teratasi dengan solusi yang tepat. 

Maka dalam hal ini, perlu adanya kontribusi antara guru dan peserta didik untuk keefektipan belajar siswa dan upaya untuk meningkatkan semangat dalam proses pembelajarannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun