Siang itu matahari seolah membakar bumi
Manusia lalu lalang di tengah hiruk pikuk kota
Debu, asap rokok, knalpot dan pabrik membuat paru-paru sesak
Deru motor, mobil dan klakson bersautan ditingkah suara parau penjaja gorengan
Gendang telinga pekak oleh bising tak terelak
Aku lunglai di sudut halte bus kota menahan lapar dahaga
Seharian berjalan keliling kota mencari majikan butuh pekerja
Setiap pintu toko, setiap gerbang pabrik aku bertanya
"Adakah lowongan kerja bagiku yang lulusan SMA?"
Semua menjawab "Maaf, tidak ada."
Kudekap ijazahku erat-erat
Ijazah yang aku peroleh dengan susah payah
Emak harus sering berhutang ke tetangga sebelah
Untuk membayar biaya sekolah
Sebulan sudah aku di kota ini
Tidur di masjid menjadi pembantu marbot Â
Menyusuri jalanan kota setiap hari
Berharap satu hari nanti
Ada suara dari balik pintu pabrik Â
"Ya kami butuh tenaga administrasi"
Matahari sudah mulai condong ke barat
Ketika tiba-tiba langit menjadi gelap
Awan berarakÂ
Angin bertiup kencangÂ
Petir menggelegar bersahutan
Kemudian..
Tanpa rintik kecil
Tiba-tiba hujan deras mengguyur bumi
Sangat deras
Hawa dingin mulai menyelimuti bumi
Aku teringat kata-kata ustadz "Berdo'alah ketika hujan turun,Â
sebab Rasulullah SAW mengajarkan bahwa turunnya hujanÂ
merupakan waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa."
Ya Allah aku hanya ingin membahagiakan emak,
Mewujudkan keinginannya pergi ke tanah suci
Aamiin..
Cirebon, 19 Agustus 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI