Jejak di Mushola, Jejak di Hati
Apa yang terjadi di Mushola Al-Istiqomah itu bukan sekadar kegiatan. Ia adalah tanda. Bahwa masih ada orang tua dan guru ngaji yang memilih jalan sunyi. Jalan membangun manusia. Bukan hanya mencetak hafidz, tapi juga merawat hati. Bukan hanya membuat anak pandai, tapi juga membuat mereka peduli.
Jun Supriyadi ingin ini jadi tradisi. Bukan musiman. Bukan cuma ketika liburan. Tapi bulanan. Mingguan. Harian. Karena mushola tidak boleh lagi hanya jadi tempat shalat. Ia harus jadi rumah ruhani. Tempat bertumbuh, bukan hanya bersujud.
Hari itu, mushola kecil menjadi besar. Karena bukan ukurannya yang penting. Tapi karena di dalamnya ada cinta. Ada iman. Ada harapan.
Dan itu lebih dari cukup untuk melawan semua gedge di dunia.
Tanjung Enim, 30 Juni 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI