Mohon tunggu...
Imanraz
Imanraz Mohon Tunggu... chef

Hidup Di ERA Makanan di Foto , Omongan Dimakan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Yang Tertinggal

15 Juli 2025   09:29 Diperbarui: 15 Juli 2025   09:29 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di jalan yang panjang, aku berjalan sendirian
Meniti bayang-bayang, yang tak pernah pergi
Hati yang hancur, jiwa yang terluka
Aku menangis, tapi tak ada yang mendengar

Kenangan yang indah, kini menjadi luka
Mengingatkan aku, pada apa yang telah hilang
Aku mencari jawaban, tapi tak pernah menemukannya
Hanya kesedihan, yang menemani aku setiap hari

Aku yang tertinggal, di belakang tirai kebenaran
Tak ada yang peduli, pada penderitaanku
Aku hanya ingin, merasa tidak sendirian
Tapi semua pergi, meninggalkan aku dalam kesunyian

Baca juga: Bukan Aku!

Air mataku mengalir, seperti hujan yang tak berhenti
Hati yang sakit, tak pernah sembuh
Aku hanya ingin, merasa bahagia
Tapi kebahagiaan, tak pernah menjadi milikku.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Refleksi Hidup

Baca juga: Embun Pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun