Sementara itu, sebagaimana dilansir dari cnn.indonesia.com, tidur kurang dari 7 jam dapat menyebabkan beberapa dampak buruk pada kesehatan seseorang, antara lain: obesitas, diabetes, penyakit jantung, sistem imunitas tubuh menurun, dan fungsi kognitif menurun.
Bersyukurlah kalau kamu pada masa pandemi Covid-19 ini masih sehat dan memiliki durasi istirahat tidur malam yang lebih dari 7 jam. Tapi waspadalah kalau durasi istirahat tidur malammu kurang dari 7 jam, apalagi kalau kamu sudah menyandang status sebagai seorang penderita diabetes.
Sebuah studi di Jepang pada tahun 2013, sebagaimana dilansir dari jpnn.com, menunjukkan bahwa penderita diabetes tipe 2 dengan durasi tidurnya kurang dari 4,5 jam atau lebih dari 8,5 jam memiliki kadar HbA1c yang lebih tinggi ketimbang mereka yang durasi tidurnya normal (6,5-7,4 jam).
Kadar HbA1c merupakan standar baku untuk menilai baik buruknya control gula darah penderita diabetes selama 3 bulan terakhir. Semakin tinggi jumlah HbA1c berarti semakin banyak hemoglobin yang berikatan dengan glukosa, dan ini menandakan bahwa gula darah tinggi. Dilansir dari alodokter.com, interpretasi pemeriksaan HbA1c adalah sebagai berikut:
- Normal       : jumlah HbA1c di bawah 5,7%.
- Prediabetes   : jumlah HbA1c antara 5,7-6,4%.
- Diabetes      : jumlah HbA1c mencapai 6,5% atau lebih.
Apa manfaat penting dari istirahat tidur malam yang berkualitas pada saat pandemi Covid-19 bagi seorang penderita diabetes? Apa masalah serius yang akan dihadapi penderita diabetes ketika dia tidak mendapatkan istirahat tidur malam yang berkualitas?
Hubungan sebab akibat antara kualitas tidur dan kontrol gula darah memang belum jelas, tapi para pakar beranggapan bahwa durasi istirahat tidur malam yang pendek dan kualitas tidur yang kurang akan memicu perubahan metabolismea di dalam tubuh.
Selanjutnya, perubahan metabolisma itu menyebabkan turunnya penggunaan gula darah (glukosa) di dalam otak serta respon jaringan terhadap hormon insulin. Produksi gula darah dari dalam tubuh pun akan meningkat sehingga mengakibatkan hiperglikemia atau tingginya kadar gula di dalam darah.
Kondisi tersebut diperburuk dengan adanya gangguan pada hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin. Gangguan tersebut menyebabkan seseorang cenderung makan berlebihan sehingga pengendalian kadar gula darah semakin sulit.
Dan kamu tentu sudah tahu bahwa komplikasi penyakit dan kematian dini dapat terjadi akibat dari kadar gula darah yang tak terkendali pada penderita diabetes, bukan? Inilah manfaat penting dari istirahat tidur malam yang berkualitas bagi seorang penderita diabetes, yakni mencegah komplikasi dan kematian dini.
Itulah sebabnya, bagi seorang penderita diabetes, adalah penting dan perlu untuk menjaga pola tidur malamnya, baik kuantitas (durasi) istirahat tidur dan tentu juga kualitas istirahat tidurnya.
Bagaimana caranya agar istirahat tidur malam yang berkualitas pada saat pandemi Covid-19 dapat dinikmati seorang penderita diabetes?