Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dana Desa, Alokasi Dana Desa, Pemicu Korupsi

17 September 2021   09:26 Diperbarui: 17 September 2021   09:57 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau ketahuan memberi uang sedikit, maka sebagian warga akan bernyanyi. Ingat ya, sebagian warga, bukan semua warga. Memang, pemimpin oleh sebagian masyarakat kita dimaknai sebagai sumber uang.

Tentu ini jadi ongkos sosial yang besar. Jika sudah seperti itu, apakah mereka tak berniat untuk menambah duit dari korupsi? Ya tak tahulah.

Tak Paham

Lima tahun lalu, saya secara tak sengaja sedang berada di sebuah acara hajatan. Tak sengaja pula saya ngobrol dengan orang di samping saya. Ternyata dia adalah seorang camat.

Kami ngobrol tentang beberapa hal, termasuk desa. Dia mengaku lelah ketika berurusan dengan perangkat desa yang tak paham penganggaran dan pelaporan keuangan.

Ya tentu tak semua desa seperti itu. Tapi ada desa yang sumber dayanya masih kurang. Nah, kalau tak paham penganggaran, bisa jadi serampangan memakai anggaran. Akhirnya malah jadi petaka.

Tapi untuk hal ini bisa diatasi dengan memasifkan pemahaman penganggaran pada aparat desa.

Kemaruk

Kalau ini memang mentalitas personal yang bermasalah. Banyak atau sedikit dana desa, maka  tetap kemaruk dan ambil duit desa. Jadi sulit diantisipasi, paling ya langsung diproses hukum saja.

Lalu?

Sekalipun ada korupsi, bukan berarti dana desa atau alokasi dana desa disetop. Sebab, sumber keuangan itu jika diolah dengan baik bisa memakmurkan desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun