Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dana Desa, Alokasi Dana Desa, Pemicu Korupsi

17 September 2021   09:26 Diperbarui: 17 September 2021   09:57 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilkades Biaya Tinggi

Beberapa fenomena yang saya ketahui, pemilihan kepala daerah ternyata berbiaya tinggi. Khususnya bagi para calon. Mereka harus merogoh kocek dalam-dalam.

Misalnya, dua bulan atau malah lebih lama lagi, para calon kepala desa sudah membuka rumahnya lebar-lebar. Di masa itu, akan ada beberapa warga yang nongkrong di rumah calon kades.

Ada yang hanya sekadar nongkrong atau ada juga yang mempersiapkan strategi pemenangan. Anda tentu tahu, membuka rumah lebar-lebar berarti juga menyiapkan dana. Tak mungkin ada 20 warga malam hari berada di rumah calon kades, tak diberi minum.

Tak hanya minum. Si calon harus menyiapkan makanan, bahkan tembakau. Fenomena itu terjadi tanpa henti dalam rentang dua bulanan atau malah lebih, sebelum pencoblosan.

Bayangkan berapa duit yang harus dikeluarkan. Saya pernah dengar desas desus bahwa ada seorang calon kades yang keluar uang sampai ratusan juta rupiah.

Bayangkan saja, hasrat jadi kades harus keluar duit ratusan juta rupiah untuk ongkos politik. Apakah setelah jadi mereka tak akan punya niat mengembalikan modal?

Apakah fenomena nongkrong dan membuka rumah itu adalah fenomena pasti di setiap jelang perhelatan pilkades? Saya tak tahu. Bisa saja ada daerah yang tak seperti itu.

Tapi, bagi desa dengan tradisi buka rumah lebar-lebar, tentu akan sulit menghilangkan tradisi itu. Masyarakat akan bernyanyi jika ada calon kades yang diem diem bae.

Perangkat Adalah Uang

Perangkat desa dimaknai oleh sebagian warga sebagai sumber uang. Contoh saja saat hajatan. Perangkat akan secara khusus memberikan amplop pada yang punya hajatan. Nah, pasti akan ketahuan berapa uang yang diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun