Mohon tunggu...
ILDA ISTIANAH
ILDA ISTIANAH Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswi IAIN JEMBER

"Perjalanan menempuh seribu mil dimulai dengan satu langkah."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Indikator serta Pemilihan Materi dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah

9 Maret 2021   11:13 Diperbarui: 9 Maret 2021   11:57 3222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

  • Menganalisis tingkat kompetensi dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
  • Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah.
  • Menganalisis kebutuhan dan potensi.
  • Merumuskan indikator, dan
  • Mengembangkan indikator penilaian.

 

Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut :

 

  • Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indicator.
  • Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD.
  • Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan kompetensi.
  • Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
  • Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran.

 

Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal, yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi, unsur-unsur secara lengkap dikenal dengan ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).

 

  • Audience adalah pebelajar yang akan belajar.

  • Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh pebelajar setelah selesai proses pembelajarannya.
  • Condition adalah batasan yang dikenakan kepada pebelajar atau alat yang digunakan pebelajar saat mereka dites, bukan pada saat mereka belajar.

  • Degree adalah tingkat keberhasilan pebelajar dalam mencapai perilaku tersebut.

 

Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan. Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan.

 

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan aspek kognitif, Afektif dan Psikomotorik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun