Mohon tunggu...
Iji Asrul Tabona
Iji Asrul Tabona Mohon Tunggu... Politisi - Alhamdulillah

Nikmati Tuhan Yang Mana Yang Kau Dustakan?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aurum, Gadis Penggerak Asa dalam Aksara

31 Oktober 2021   04:26 Diperbarui: 31 Oktober 2021   06:50 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah makan aku mengambil handphone, ternyata ada pesan masuk dari Aurum. Aurum mengajak aku jalan-jalan sore di kota tua. Aku langsung membalas pesan tersebut. Dan menyampaikan kesediaanku untuk nanti sore ke Kota Tua.

Setelah membalas pesan tersebut. Aku juga langsung mengkonfirmasi pendaftaran kursus menulis tersebut. Dan nanti malam jam 9 kegiatan kursus sudah dimulai.

Aku menerima pesan konfirmasi bahwa aku sudah terdaftar sebagai peserta. Dan, admin sudah mengirim materi kelas menulis online via WhatsApp berupa Video dan PDF.

Aku langsung membuka dan menonton video -- video yang dikirim itu. Aku benar -- benar bermangat. Seakan mendapat suplai energi yang begitu kuat dan dasyat. Aku benar-benar terinspirasi dan telah bertekad untuk berubah kearah yang lebih baik.

Setelah jam lima aku pun langsung turun ke lobby utama. Tempat kami janji bertemu. Tak lama Aurum pun terlihat berjalan kearah ku. Dia menggunakan seragam olahraga. Kami berdua langsung menuju Kota Tua.
"Sebelum ngobrol biar kita bisa jogging sebentar di areal kota tua itukan, Bang! Ucap Aurum sambil tersenyum.
"Benar sekali, Ibu Bos" ucapku sambil bergurau dengan Aurum.

Oleh petugas jaga kami diberi tahu bahwa Kota Tua belum dibuka untuk umum. Karena masih dalam masa pembatasan sosial. Jadi kami tak bisa masuk ke dalam. Kami hanya bisa menikmati suasana diluar. Kami berdua pun berjalan menuju depan Toko Merah dan kami berdua Jogging di depan tokoh merah ini kurang lebih setengah jam, setelah lelah berjogging. Kami langsung ke penjual minuman dan makan ringan yang menggunakan sepeda. Mereka biasanya nongkorong di sekitar Kota Tua. Kami membeli Air mineral dan juga memesan kopi.


"Bang itu ada penjual kopi. Kita santai disitu saja Bang!" Ajak Aurum sambil berjalan menuju kea rah penjual minuman ringan tersebut.
"Asik tuh, kita santai disitu saja ya Aurum" Sambutku.

Kami langsung menuju ketempat penjual kopi. Aurum langsung memilih tempat duduk. Aku menuju ke penjual kopi dan membeli dua botol Air Mineral dan dua gelas kopi panas.

"Mas, Kopi Susu ya. Tapi kopi nya agak banyak Mas!" pintaku
"Minum apa Aurum? Tanyaku pada Aurum
"Aku ikut saja Bang. Bang minum apa, aku juga minum itu" ucap Aurum sambal tersenyum.

Kembali aku terpesona pada Aurum, ketika melihat senyuman lembut, dengan lesung pipi dan gigi gingsulnya. Setelah mengambil air, Aku berjalan mengambil kursi untuk duduk disampingnya. Tapi dia memberi isyarat untuk jangan duduk disitu. Tapi duduk saja dihadapannya. Lalu aku pun meletakkan kursi tersebut sesuai dengan yang diinginkan Aurum.

"Kalau berjalan boleh disampingku. Tetapi kalau duduk, maka harus didepanku. Bang, Aku ingin bercerita sambil bisa melihat dan menatap pada Abang", katanya sambil mengkedipkan matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun