Di sebuah ruang sunyi, aku duduk di hadapan buku kosong ku. Pena sudah ku genggam sejak tadi, tapi aku belum menulis apa pun. Waktu berlalu, masih saja kosong halaman di hadapanku.
Malam ini aku teringat sesuatu: "Nggak perlu sempurna. Jadi dulu. Kalau mau sempurna, buat lagi."
Ku putuskan untuk mencoret dan membuat tulisan. Tanpa aturan. Acak, random, aneh, tidak nyambung, menulis saja sesuka hati.
---
Hari-hari berlalu. Tulisan ini bertambah banyak. Kadang berantakan. Kadang acak-acakan. Kadang tanpa titik koma. Kadang penuh coretan. Kadang cuma satu kata.
Tidak peduli adalah kunci bagaimana aku bisa menulis. Ya, tidak butuh tulisan ini dibaca orang lain. Tidak untuk validasi. Tidak untuk supaya orang lain paham isi kepalaku.
Buku ini adalah ruang aman. Duniaku sendiri. Aku nggak harus menjelaskan diri. Nggak harus takut salah. Nggak harus berpikir apakah ini masuk akal atau tidak.
Aku menulis untuk memahami perasaanku sendiri. Dariku, untukku.
---
Ada hari di mana aku menulis dengan marah. Tinta hitamnya menekan keras kertas, hampir sobek. Kata-katanya kacau, seperti hujan deras yang nggak beraturan.
Ada hari di mana aku menulis sambil menangis. Tulisanku kabur karena air mata, beberapa huruf luntur, menyatu dengan kertas seperti perasaan yang sulit dijelaskan.
Ada hari di mana aku cuma menulis satu kata: capek.
Ada hari di mana aku menulis begitu banyak sampai tanganku pegal, seolah-olah kalau aku berhenti, pikiranku akan kembali penuh dengan suara-suara menyebalkan.
Dan ada hari di mana aku hanya membuka buku ini, menatap halaman kosong, lalu memilih diam.
Tapi aku nggak pernah berhenti. Karena aku tahu, tulisan ini adalah satu-satunya tempat di mana aku bisa benar-benar menjadi diriku sendiri.
Tanpa sensor.
Tanpa takut dihakimi.
Tanpa ingin dimengerti.
Bukan untuk dibaca.
Bukan untuk diabadikan.
Bukan untuk dikenang.
Aku menulis hanya agar aku sendiri tahu bahwa aku pernah merasa. Bahwa aku pernah ada. Bahwa di dunia yang terlalu ribut ini, aku masih punya satu tempat yang hanya milikku sendiri.
---
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI