Sepuluh tahun lalu saya pernah membaca sebuah blog yang ditulis oleh seseorang yang bernama Josaphat
Kehidupan di pedesaan terkadang membuat seseorang merasa bosan dan ingin mencari suatu
Jika tulisan menyesatkan, aku datang. Kita cek bersama.
Karena mudaku dulu tidak sebagus bersamamu Disini aku tak tahu bagaimana menulis lagu
Menulis dari kebiasaan, menjadi hobby dan diharapkan menjadi salah satu cara meraih kebahagian.
Belajar menulis dari pribadi yang sudah berpengalaman. Ingin menjadi penulis? Mulailah menulis sekarang juga karena menulis adalah membaca dua kali.
Larangan itu tak membuatku kapok membuang sampah di tempatnya
Tulisan tangan yang tak jarang diaanggap sepele ternyata dapat mencerminkan kepribadian kita dan memainkan peran penting dalam kehidupan.
Dibolak-balik agar tidak gosong ya! Jatuh cinta, terluka, kecewa, itu biasa. Tetapi, bagiku yang seorang pembaca, mengapa bisa melakukan sesuatu
Pagi hari adalah saat yang penuh dengan potensi dan kesegaran. Udara pagi yang sejuk, kicauan burung yang terdengar, dan sinar matahari yang mulai men
Bagaimana kita mengekspresikan emosi atas apa yang terjadi di masa lalu bisa melalui kenangan yang ditulis dengan permainan kata yang indah
Cinta, oh cinta! Manifestasi pikiran yang sudah tertanam dalam diri setiap manusia, memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap individu
Lukaku tak sebanding lukamu. Maafkan aku, tuk kesekian kali!
Kisah Omjay kali ini tentang guru penggerak yang melempem seperti kerupuk. Tulisan ini sekaligus membalas tulisan pak jandris tentang guru penggerak
Setelah lama tidak menulis, akhirnya saya putuskan untuk menulis kembali yang bukan tulisan luar biasa
Jangan lupa like ya. Kelebihan pada bab ini, saya cukup kagum dengan pembawaan kalimat dan kata-kata yang dibawakan oleh sang penulis.
Bagaimana cara mengikat ilmu? Buyut menasihati, "Guru jangan kau gosipi."
Malu kah Kau memakai diriku kembali? Jika iya, katakan saja!
Berkumpul dengan orang yang satu frekuensi tentunya membuat perasaan yang senang.