Karya: Ibnu Tokan
Puisi ku telah mati di ujung liang lahat
Terkubur bersama sejuta murka alam raya
Di pekarangan kuburan bau melati nampak tajam
Hatiku telah mati bersama cintamu
Cinta itu apa?
Apakah manis seperti meneguk cawan madu
Atau pahit seperti kopi tanpa gula
Aku lupa sebab hatiku telah mati rasa
Lalu tiba-tiba kau datang menawarkan masa depan
Embel-embel manis menganga di mulut tanpa dosa
Membelai rambut ku yang tidak terurus
Air mata ku tumpah tepat di hadapan cinta
Kau racuni hatiku dengan janji-janji manis
Bahwa bersama mu adalah masa depan tanpa dosa
Bahwa bersama mu adalah takaran kebahagiaan yang utuh
Lalu aku terjebak dalam sangkar cinta mu
...
365 hari berlalu
12 bulan berlalu
48 minggu pun berlalu
Aku menjadi budak atas cintamu
Bom waktu pun meledak tepat di hari ke 366
Ikhtiar panjang atas nama cinta hancur berantakan
Meluluhlantakkan perasaan seperti bom atom yang dijatuhkan tepat di kota Hiroshima dan Nagasaki
Ini bukan perang cintaku.
Inilah kisah pengkhianatan paling kejam sepanjang sejarah umat manusia
Kau bangun megah perasaan atas nama cinta
Lalu diam-diam kau bunuh aku
Kau tikam aku dengan membabi buta
Memang benar, dirimu adalah binatang berwujud manusia.
....