Mohon tunggu...
Iffat Mochtar
Iffat Mochtar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional - Wiraswasta

Country Manager di sebuah Perusahaan Swasta Asing yang bergerak di sektor Pertambangan. Berdomisili di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur. Memiliki banyak ketertarikan di bidang marketing, traveling, kuliner, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sayang... Masih Ada Secercah Harapan untuk Kita...

10 Mei 2022   07:00 Diperbarui: 10 Mei 2022   07:04 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tragedi Mei 1998 | Dokumen Pribadi

Roda kehidupan terus berputar seperti sebuah roller coaster. Kita tidak pernah tahu, jika saat ini kehidupan kita terasa begitu sulit seolah-olah sudah berada di titik nadir tapi suatu saat nanti mungkin saja roda kehidupan bisa bergerak membawa kita berada di atas. Kita hanya bisa berusaha dan berdo'a selebihnya serahkan kepada Yang Maha Kuasa untuk memutuskannya.

Ditulis oleh: Iffat Mochtar

Note: Cerita pendek ini ditulis berdasarkan kisah nyata dari penulis sendiri pada saat peristiwa kerusuhan Mei 1998 di Jakarta dan sekitarnya. Semoga dengan berbagi cerita ini bisa dijadikan sebagai informasi tambahan mengenai sejarah kelam Bangsa Indonesia pada masa peralihan Orde Baru ke masa Reformasi. Khususnya bagi generasi muda yang tidak ikut merasakan tragedi memilukan tersebut. 

Berdasarkan dari laporan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 menyebutkan, jumlah korban tewas Tragedi Mei 1998 di Jakarta dan sekitarnya berjumlah 1.339 jiwa baik yang meninggal akibat dibakar atau terbakar, akibat senjata juga termasuk korban perkosaan sebanyak 52 orang. Peristiwa ini tentu saja sangat memilukan bagi para korban dan keluarganya yang hingga sekarang masih belum terungkap siapa dalang yang harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun